Desa Panjunan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, menjadi pionir dalam digitalisasi layanan kependudukan. Dalam upaya memudahkan akses masyarakat terhadap dokumen administrasi seperti Akta Kelahiran, KTP Elektronik, dan perubahan Kartu Keluarga (KK), desa ini terus mengembangkan inovasi digital. Kini, warga Desa Panjunan dapat mengurus berbagai dokumen penting langsung dari rumah tanpa perlu mendatangi kantor desa, langkah yang tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga tenaga.
Meski begitu, Desa Panjunan masih menghadapi tantangan dalam penyempurnaan sistem pengaduan layanan kependudukan. Menjawab tantangan ini, Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Informatika (FIF) Telkom University Surabaya memberikan solusi inovatif berupa Website Pengaduan Layanan Administrasi Kependudukan. Proyek ini dipimpin oleh Kharisma Monika Dian Pertiwi, S.Kom., M.Kom (dosen Informatika) sebagai ketua, bersama Daud Muhajir, S.Kom., M.Kom (dosen Informatika), Dahliar Ananda, S.T., M.T. (dosen Rekayasa Perangkat Lunak), serta mahasiswa informatika yaitu Moch. Andi Divangga Pratama, Kahil Akbar Bayu Adityo, Fadhlan Syahran Jungjungan, dan Tita Arum Shela Santik.
"Kami melihat pentingnya integrasi layanan pengaduan kependudukan dalam sistem digital desa. Dengan website ini, warga dapat melaporkan masalah terkait layanan administrasi tanpa harus keluar rumah," ujar Kharisma Monika Dian Pertiwi, ketua tim pengabdian. "Inisiatif ini diharapkan dapat membuat layanan publik di Desa Panjunan menjadi lebih cepat dan efisien."
Website yang dikembangkan oleh tim ini memiliki fitur utama berupa pengajuan pengaduan secara online. Warga yang ingin menyampaikan keluhan harus membuat akun menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK), sehingga keamanan dan privasi data terjamin. Aduan yang masuk akan ditangani oleh petugas desa lebih cepat, sehingga mempercepat penyelesaian masalah yang dilaporkan masyarakat.
Selain mengembangkan website, tim pengabdian juga menyediakan buku panduan dan video tutorial untuk memudahkan warga dan petugas desa dalam menggunakan platform ini. Tim juga memberikan pelatihan khusus kepada petugas desa agar mereka dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan memastikan keberlanjutannya.
"Pelatihan ini penting untuk memastikan sistem berjalan optimal dan berkelanjutan. Kami ingin teknologi ini dapat dimanfaatkan oleh desa dalam jangka panjang," tambah Dahliar Ananda, S.T., M.T., salah satu anggota tim.
Dengan adanya sistem pengaduan digital ini, Desa Panjunan telah membuktikan bagaimana digitalisasi bisa mendorong pemerataan pembangunan desa, mempercepat pelayanan, dan meningkatkan transparansi. Desa ini telah menjadi contoh sukses dalam transformasi digital, yang diharapkan bisa diikuti oleh desa-desa lain di Indonesia.
Telkom University Surabaya berkomitmen untuk terus berkontribusi kepada masyarakat, baik melalui program pengabdian maupun inovasi teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H