Perkembangan zaman yang semakin maju setiap tahunnya menjadikan dunia pendidikan memiliki perubahan signifikan dari masa ke masa baik di bidang pengajaran ataupun materi ajar. Pada abad 21 ini, perkembangan dunia pendidikan semakin menuntut semua pelaku pendidikan untuk lebih kreatif dan inovatif. Guru sebagai figur seorang pendidik dalam berlangsungnya pembelajaran perlu mengandalkan kemampuannya untuk membut suasana pembelajaran menjadi hidup dan tetap kondusif sehingga peserta didik mampu menerima materi dengan baik.
Pasalnya, kreativitas dan inovasi ini tak dapat hadir begitu saja, perlu adanya usaha dari guru untuk mencari referensi mengenai media apa saja yang sekiranya efektif dan interaktif apabila diterapkan dalam pembelajaran. Eksekusi metode pembelajaran perlu diperhatikan dengan seksama supaya keberlangsungan metode yang telah dirancang sedemikian rupa dapat berjalan secara optimal.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi saat ini, Nadiem Makarim merancsng sebuah kurikulum yakni Kurikulum Merdeka. Terdapat enam tujuan diberlakukannya Kurikulum Merdeka antara lain;
- Membuat sekolah dan pemerintah daerah memiliki otoritas untuk mengelola sendiri pendidikan yang sesuai dengan kondisi di daerahnya masing-masing
- Membentuk SDM yang berkualitas unggul dan berdaya saing tinggi
- Menyiapkan bangsa untuk menghadapi tantangan global era revolusi 4.0
- Menguatkan pendidikan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila
- Menjadi kurikulum baru yang sejalan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21
- Meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara keseluruhan
Tujuan Kurikulum Merdeka tersebut mendukung para tenaga pendidik untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam mengelola pembelajaran. Guru memiliki keleluasaan dalam membuat bahan ajar, memilih perangkat pembelajaran, dan menggunakan metode pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Adanya kebebasan tersebut dapat menghantarkan guru dalam memberikan pembelajaran yang layak dan sesuai kepada peserta didik. Dengan begitu, capaian pembelajaran yang diharapkan akan lebih mudah terlaksana.
Beberapa cara atau langkah yang dapat dilakukan guru untuk mengasah kreativitas dan inovasi dalam mengajar yakni sebagai berikut;
Memahami karakter dan minat peserta didik
Guru merupakan penguasa tertinggi yang ada di kelas. Berlangsungnya pembelajaran yang ada di kelas tak lepas dari adanya peran guru. Guru perlu memahami karakter dan minat tiap-tiap peserta didik untuk kemudian menentukan pembelajaran seperti apa yang akan diterapkan dalam suatu kelas. Hal ini menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh guru karena peserta didik akan lebih tertarik apabila pembelajaran yang diajarkan sesuai dengan minat mereka.
Menggunakan teknologi digital
Perkembangan teknologi yang pesat dapat menjadi alternatif dalam menerapkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Sekarang ini, banyak sekali platform ataupun aplikasi yang menunjang pembelajaran sehingga dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menarik minat peserta didik dalam mempelajari materi
Membuat media pembelajaran yang menarik
Media pembelajaran memiliki pengaruh besar dalam proses belajar peserta didik. Hal tersebut akan menjadi poin utama yang diperhatikan peserta didik di dalam kelas. Maka dari itu, perlu adanya kemampuan atau wawasan untuk membuat media pembelajaran yang unik dan menarik. Media yang dapat digunakan bisa media visual (poster, mind mapping, gambar), media audio (rekaman), ataupun media audio visual (film).
Langkah-langkah tersebut dapat disesuaikan secara sederhana dan tentunya menyesuaikan dengan kondisi atau situasi dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Indah Ayu Purboningrum dan Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M. Hum. (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sebelas Maret)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H