Penyalahgunaan obat-obatan terlarang merupakan masalah sosial dan kesehatan secara nasional maupun global. Dampak kerusakan yang ditimbulkan dari penggunaan obat-obatan terlarang ini merupakan kejahatan besar dan serius. Selain kematian, penyalahgunaan obat terlarang juga menyebabkan kesakitan pada penggunanya dan menjadi beban besar bagi masyarakat.
Kematian yang disengaja maupun tidak disengaja terkait dengan penggunaan obat terlarang menjadi salah satu penyebab utama kematian yang dapat dicegah pada remaja umur 15-24 tahun. Penggunaan obat terlarang ini menyebabkan kenakalan remaja, kehamilan remaja, remaja tidak berprestasi di sekolah, dan depresi (Belcher dan Shinitzky, 1998).
Indikator penggunaan obat terlarang ini tercantum dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) mengenai prevalensi penyalahgunaan obat terlarang danakses layanan rehabilitasi sesuai standar (Republik Indonesia, 2017).
Terkait hal tersebut, penting untuk mengetahui informasi mengenai pengetahuan remaja tentang pusat rehabilitasi. Secara umum, persentase wanita yang pernah menggunakan obat terlarang kurang dari 1 persen. Lima persen pria menggunakan obat terlarang, diantaranya 2 persen menggunakan cara dihisap dan 3 persen dengan cara diminum atau ditelan.
Diantara pria yang menggunakan obat terlarang, 13 persen yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama dengan pengguna lainnya. Tren dalam sepuluh tahun terakhir, persentase pria yang pernah mengonsumsi obat terlarang cenderung menurun menjadi 5 persen (SDKI 2017) dari 6 persen (SDKI 2007).
Tren yang sama juga terlihat pada penggunaan obat terlarang dengan cara dihisap. Pola menurut karakteristik latar belakang, persentase pria yang pernah menggunakan obat terlarang lebih tinggi pada mereka yang berumur 20- 24 tahun (8%) daripada mereka yang berumur 15-19 tahun (3%).
Persentase pria yang pernah mengonsumsi obat terlarangsedikit lebih tinggi pada mereka yang tinggal di perkotaan (5%) dibandingkan dengan yang tinggal di perdesaan (4%).
Berdasarkan jurnal penelitian, secara umum faktor penyebab penggunaan obat-obatan terbagi dua faktor yaitu :
1. Faktor internal penyebab individu penyalahgunaan Napza antara lain:
(1) Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa berpikir panjang mengenai akibatnya,
(2) Keinginan untuk mencoba-coba karena penasaran,