Yatim Piatu Bukan Berarti Tak Bisa Berprestasi

Bismillahirrahmannirrahim

Hari ini, boleh lah saya merasa bangga kepada siswa saya. Siti Nurifah Ainun Mardiah namanya. Anak yg manis, pendiam, imut seperti nama panggilannya Inun. Siswa kelas XI di jurusan Asisten Keperawatan, salah satu pejuang penghafal Al Quran kami di SMK Islam Insan Cendekia.

Siswa yang boleh di bilang jalan hidupnya tidak mudah. Kehilangan kedua orang tua di usia yg sangat muda, tetapi tidak menjadikannya terpuruk. Dia kehilangan ibu di usia kecil, ayahnya menikah lagi dan memberikannya seorang adik seayah. 

Qadarullah  wama sya'a fa'ala sang ibu sambung pun meninggal saat usia adiknya masih kecil. Saat dia kelas XI di SMK ayahnya menyusul kedua ibu tercinta karena sakit. Saya tidak bisa membayangkan luka hati yang di deritanya, karena saya kehilangan ayah saya di usia 40+ tahun rasanya sangat sakit dan sedih.

Dalam diamnya ternyata dia mempunyai bakat menulis, dia ikut kompetisi menulis yang dilakukan oleh salah satu penerbit dan berhasil menjadi bagian dari 100 penulis terbaik se-Indonesia season itu. 

"Ibu, ini karya Inun yang hasil lomba kemarin. Alhamdulillah di bukukan" begitu pesan masuk di salah satu aplikasi perpesanan di gawai saya.  Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush sholihaat, Segala puji hanya milik Allah yang dengan segala nikmatnya segala kebaikan menjadi sempurna. Kesabaran dan kegigihannya membuahkan hasil. Karya Inun beserta temannya yang lain sudah diterbitkan dalam bentuk buku.

 
Barakallahu feeke anak kesayangan Ibu, semoga Allah selalu melindungi Inun, menjaga keistiqamahan Inun dalam menghafal Al Quran sehingga bisa menjadi syafaat buat Ibu dan Bapak Inun kelak di Yaumil Akhir. Lebarkan kemampuan menulis Inun sehingga bisa menjadi ladang dakwah Inun.

Bagi teman yang berminat untuk membaca, atau men-support siswa kami dapat dengan cara ikut Pre-Order bukunya pada nomer yang tertera di gambar.