Mohon tunggu...
PEMUDA INDONESIA
PEMUDA INDONESIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Surabaya

Mahasiswi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Indonesia Gawat Darurat Matematika? Pentingnya Penanganan dan Pengobatan

20 Agustus 2022   07:31 Diperbarui: 30 September 2022   12:35 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media Pembelajaran Matematika (Dokpri)

Berdasarkan laporan PISA yang dirilis pada 3 Desember 2019, Indonesia menempati peringkat 72 dari 77 negara dalam nilai membaca, 72 dari 78 negara dalam nilai matematika, dan 70 dari 78 negara dalam nilai sains. Ketiga nilai ini mengalami penurunan secara kompak dari tes PISA 2015. Saat itu, Indonesia mencetak 65 dalam membaca, 64 dalam sains dan 66 dalam matematika. Diantara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan terakhir dalam membaca bersama Filipina, dan di dua lainnya daerah sebelah terakhir. Indonesia dianggap darurat matematika. Dalam konteks ini, guru tidak lagi diharapkan hanya terfokus pada bahan ajar, tetapi juga pada keterampilan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Singapura secara konsisten menempati peringkat tiga besar, di atas Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, The Star mengatakan pemerintah Malaysia bangga karena tidak lagi memiliki skor PISA terendah. Peneliti RISE Niken Larasati mengatakan, "Disini yang dimaksud dengan darurat adalah bahwa anak-anak tidak mengembangkan keterampilan matematika mereka ketika mereka pergi ke sekolah, dan itu menurun dari tahun ke tahun. Kami juga khawatir bahwa keterampilan siswa akan berhenti ketika level mereka meningkat." Matematika selama ini selalu mendapatkan stigma yang negatif di kalangan siswa bahkan masyarakat. Pelajaran yang selalu dianggap rumit, berputar pada angka, kompleks dan membosankan. Siswa umumnya kehilangan ketajaman visual mereka ketika mereka melihat sesuatu yang tidak mereka minati. Salah satu alasan mengapa tulisan yang sudah mereka tulis terlihat membosankan adalah karena matematika tidak hanya dipahami dengan membaca, tetapi harus diselesaikan melalui latihan.

Matematika dapat dikatakan pelajaran yang bertolak belakang dengan pelajaran seni. Siswa cenderung tertarik dengan hal yang berkaitan dengan keahlian seperti seni, sedangkan untuk pelajaran yang bersifat ilmiah membutuhkan fokus dan kedisiplinan belajar yang tinggi untuk dapat memahaminya. Berdasarkan permasalahan tersebut, saat ini semakin banyak media pembelajaran serta model pembelajaran untuk materi matematika yang bermunculan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk strategi dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dijadikan acuan dalam menerapkan kegiatan belajar mengajar matematika yang menyenangkan adalah.

  • Pemberian Motivasi Oleh Guru Matematika "Math is Fun"
  • Memberikan pola piker yang tepat bagi siswa dalam bermatematika akan memberikan hasil yang positif. Pentingnya pemberian sugesti yang positif dapat mematahkan pandangan siswa bahwa matematika itu pelajaran yang sulit. Apabila siswa merasa matematika merupakan pelajaran yang menyenangkan dan menantang maka siswa tidak akan pernah bosan dengan materi matematika yang guru berikan.
  • Ajarkan Konsep dengan Benar dan Kontekstual
  • Apabila siswa telah menguasai dan memahami konsep matematika dengan benar maka akan mudah bagi siswa untuk melanjutkan materi matematika lainnya, karena matematika merupakan ilmu yang memiliki materi saling berkaitan satu sama lain. Pemberian materi secara kontekstual juga sangat mendukung siswa dalam memahami materi. Contohnya apabila guru sedang menjelaskan materi segitiga maka guru dapat mencontohkan genteng sebagai objek yang berbentuk segitiga, begitupun lainnya.
  • Mengaitkan Materi Matematika dengan Kehidupan Sekitar
  • Matematika adalah ilmu dasar yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi selama ini guru cenderung memberikan materi secara teoritis atau konseptual. Penting peran guru dalam memberikan materi yang aplikatif sehingga siswa tertarik dan tertantang dalam belajar matematika.
  • Membuat Personalisasi Belajar.
  • Kemampuan memahami matematika siswa satu dengan siswa yang lainnya tentunya berbeda. Hal ini perlu dipertimbangkan oleh guru matematika. Kegiatan yang dapat diupayakan adalah dengan memberikan tingkatan soal yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Memberikan pemahaman secara personal mengenai materi yang disampaikan. Kegiatan terakhir, melakukan kegiatan berdiskusi secara kelompok untuk menyamakan persepsi pemahaman siswa di kelas secara keseluruhan.
  • Gunakan Model dan Media Pembelajaran yang Tepat dan Menyenangkan
  • Seorang guru yang bijaksana harus selalu memastikan bahwa model, metode, teknik, dan pendekatan diterapkan dengan benar sesuai dengan materi pelajaran. Model, metode, teknik, dan pendekatan yang digunakan guru yang bijaksana di kelasnya tidak boleh dibiarkan bertentangan dengan mata pelajaran matematika yang diajarkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun