Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lini Produksi Hidrometalurgi di Pabrik Baterai EV Kawasan PT IMIP Diresmikan

27 September 2022   10:26 Diperbarui: 27 September 2022   10:55 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peresmian jalur produksi hidrometalurgi bahan baku energi baru di PT QMB, kawasan PT IMIP, Senin (26/9). Sumber foto: Dok. PT IMIP via Sampaijauh.com

Indonesia semakin serius menjajaki kesempatan menjadi pemain besar industri kendaraan listrik. Baru saja pada Senin, (26/9/2022) sebuah jalur produksi hidrometalurgi di pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik di PT QMB New Energy Materials, Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan.

Kegiatan peresmian ini juga dihadiri beberapa pihak seperti Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Septian Hario Seto, CEO PT IMIP, Alexander Barus, Direktur Operasional PT IMIP, Irsan Widjaja, perwakilan dari Tsingshan Group, PT Merdeka Tsingshan Indonesia, serta beberapa perusahaan yang berada di dalam Kawasan Industri PT IMIP.

Dalam sambutannya Menko Luhut mengatakan bahwa jalur produksi hidrometalurgi di pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik PT QMB New Energy tak hanya sebagai pabrik hijau yang berteknologi cerdas namun juga menjadi museum industri sumber daya nikel yang pertama dalam sejarah Indonesia, pusat penelitian energi hidrometalurgi hingga teknologi bahan energi baru.

Lebih lanjut, PT QMB New Energy yang baru saja meresmikan line produksi hidrometalurgi di pabrik bahan baku baterai EV tersebut juga menjadi bagian dari kerjasama strategis one road one belt antara Indonesia dan Tiongkok. Dari kerjasama tersebut, PT QMB mengambil peran membantu sektor industri pengolahan nikel menjadi lebih advance dan berdaya saing. PT QMB juga digadang-gadang bisa memenuhi kebutuhan bahan baku baterai lithium generasi kedua secara global. 

Di tempat yang sama, direktur PT QMB, Prof. Xu Kaihua menjelaskan bahwa lini produksi baterai EV yang dimiliki pihaknya akan mempunyai kapasitas 30.000 ton per tahun dari proyek bahan baku energi baru dari bahan bijih nikel laterit berbasis hidrometalurgi.  Nantinya proses akan menggunakan bijih nikel laterit kadar rendah yang mengandung 0.8%- - 1,3% nikel yang tak tergunakan dalam proses pyrometallugy. Proyek ini mendorong nilai sublimasi bijih nikel laterit menjadi energi baru. 

Baru diresmikan, sebenarnya proyek ini telah berlangsung selama 3 tahun belakangan. Namun adanya pandemi Covid-19 yang menghantam seluruh dunia menjadikannya memiliki sedikit kendala.  

Setelah meresmikan lini produksi hidrometalurgi di pabrik bahan baku  baterai listrik di kawasan IMIP, Menko luhut juga mengunjungi sejumlah perusahan lain seperti PT HYNC yaitu pabrik daur ulang baterai lithium, PT Indonesia Puqing Recycling Technology, hingga PT Zhongxing New Energy, pabrik yang akan memproduksi nikel matte.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun