PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), kawasan industri berbasis nikel dari Morowali baru-baru ini mendapatkan penghargaan di Pelatihan Vokasi Award 2021, yang diadakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. Malam penganugerahan ini berlangsung di Gedung ICE, Serpong, Kamis, (16/12/2021).
Sekadar informasi, acara penghargaan yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan ini merupakan acara yang pertama kali diadakan pada tahun 2020, untuk memberikan apresiasi kepada para Insan Pionir Vokasi Indonesia, Lembaga Pelatihan Kerja, Lembaga Penyelenggara Pemagangan, Lembaga Sertifikasi Profesi -- P2, Instruktur hingga Lulusan Pelatihan Terbaik.
Kemnaker terus menggencarkan upaya pengembangan SDM, terutama di sekitar wilayah industri di luar Pulau Jawa yang kini pembangunannya sedang digerakkan. Contohnya saat meresmikan groundbreaking di proyek training center IMIP Training Ground di akhir November 2021 kemarin
Tak hanya berkat upayanya di IMIP Training Ground, IMIP juga mendapatkan penghargaan berkat kontribusinya di Politeknik Industri Logam Morowali yang telah berdiri sejak 2013. Pendirian politeknik diyakini dapat mengembangkan dan memaksimalkan potensi SDM berkompeten di Morowali, serta menyiapkan tenaga siap kerja yang nantinya dapat bekerja memajukan sektor industri Tanah Air.
Mewakili PT IMIP, Zulkifli Arman selaku Direktur HRD PT IMIP mengatakan bahwa dengan diterimanya penghargaan ini, menjadikan PT IMIP lebih bersemangat dalam mencetak SDM unggul, khususnya lulusan D3 yang merupakan angkatan siap kerja dari Politeknik Industri Logam Morowali.
Zulkifli Arman yang hadir menerima langsung penghargaan Pelatihan Vokasi Award 2021 yang diberikan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah menerangkan bahwa kini di PT IMIP yang telah memiliki 3 klaster yaitu stainless steel, carbon steel dan klaster baterai EV kini telah memiliki karyawan berjumlah 40.382 orang.
Jumlah pekerja ini tentunya akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan, dimana setiap bulannya sekitar 600 sampai 700 pekerja direkrut khususnya tenaga operator. Terlebih demi melancarkan program hilirisasi industri yang mengolah bahan mentah menjadi produk produk turunan, tentunya dibutuhkan lebih banyak serapan tenaga kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H