Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kebutuhan EV Nasional dan Dunia akan Disokong Kawasan Industri Morowali

16 September 2021   16:17 Diperbarui: 16 September 2021   16:24 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Sumber foto: liputan6.com.

Persiapan Indonesia menjadi produsen kendaraan listrik dunia semakin terlihat. Dengan adanya klaster baterai EV di PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) yang ditargetkan bisa memproduksi 240.000 metrik ton nikel ini dapat memenuhi kebutuhan katoda untuk kendaraan listrik tidak hanya di Indonesia namun juga dunia.

Klaster baru PT IMIP yaitu klaster baterai EV diungkap oleh Alexander Barus selaku CEO PT IMIP bakal dihuni oleh empat perusahaan berbeda yang akan memproduksi nikel sulfida (Ni-Silfide) dan nikel karbonil (Ni-Co), hasilnya akan berupa nikel kobalt mangan.

Lebih lanjut, CEO PT IMIP dalam acara webinar 'Mineral for Energy', pada Selasa (14/9),  juga mengatakan jika jumlah 240.000 metrik ton nikel termasuk besar di dunia jika melihat kebutuhan kedepan yang diperkirakan akan mencapai 1 juta. Jadi seperempatnya bakal diproduksi di Morowali.

Keempat klaster baterai EV baru yang ada di PT IMIP adalah PT Huayue Nickel Cobalt dengan kapasitasi nikel karbonil mencapai 70.000 ton per tahun, PT QMB New Energy Material dengan produksi nikel sulfida serta nikel karbonil mencapai 50.000 metrik ton per tahun, PT Fajar Metal Industry memiliki kapasitas produksi 60.000 metrik ton nikel sulfida per tahun dan yang terakhir PT Teluk Metal Industry dengan 60.000 metrik ton nikel sulfida.

Proyek yang diketahui mempunyai nilai investasi sebanyak US$3 miliar atau setara Rp42 triliun ini sebenarnya telah direncanakan dari 3 tahun lalu dan akhirnya bisa dibangun.

Untuk sumber daya manusia, klaster baru PT IMIP ini akan memberdayakan pekerja sekitar. Dengan membangun Politeknik, nantinya masyarakat akan dilatih hingga akhirnya bisa mempraktekkan ilmu- ilmu  yang didapat di ranah industri. 

Klaster baterai listrik baru ini nantinya tidak akan hanya memenuhi kebutuhan baterai listrik dunia namun juga bisa mengekspor kebutuhan industri baterai dalam bentuk barang jadi seperti kendaraan listrik yang permintaannya di dunia mulai naik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun