Investasi di Indonesia sepanjang tahun 2020 seperti menaiki wahana roller coaster, terkadang di bawah, adakalanya di atas. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi tahun 2020 yang terbagi menjadi 3 triwulan.
Pada Triwulan I periode bulan Januari-Maret 2020, BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp210,7 triliun, hal ini menandakan adanya peningkatan 8% dibandingkan tahun 2019. Nilai investasi pada Triwulan I tahun 2020 untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh 29,3% sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami penurunan sebanyak 9,2% dibandingkan tahun 2019.
Bahlil juga menyampaikan pada Triwulan I terjadinya tren peningkatan investasi di luar pulau Jawa. Peningkatan realisasi tersebut datang dari investasi di Indonesia bagian Timur khususnya peningkatan hilirisasi mineral nikel.
Memasuki Triwulan II periode bulan April-Juni 2020, BKPM mencatat realisasi investasi pada kuartal ini menginjak angka Rp191,9 triliun. Dari angka tersebut menunjukkan adanya penurunan 4,3%. Selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa penurunan tersebut terjadi akibat pandemi Covid-19 yang memengaruhi perekonomian Indonesia dan global.
Sementara untuk nasib realisasi investasi PMDN di Triwulan II terjadi penurunan 1,4% dan PMA bernasib sama mengalami penurunan sebesar 6,9%. Ujian memang datang untuk Triwulan II namun hal baik juga datang pada periode ini. Realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada Triwulan II Tahun 2020 mencapai 263.109 orang yang terdiri dari proyek PMDN sebanyak 145.311 orang dan proyek PMA sebanyak 117.798 orang.
Sementara pada bulan Oktober 2020, BKPM diketahui kembali merilis laporan realisasi investasi untuk Triwulan III periode bulan Juli-September yang membawa kabar baik. Realisasi investasi mencapai Rp209 triliun atau meningkat 8,9% dibandingkan Triwulan sebelumnya. Pada Triwulan III yang memasuki era new normal, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa upaya pemerintah selama 7 bulan terakhir mampu mengembalikan rasa kepercayaan investor untuk berinvestasi di Triwulan III.
"Saya optimis dengan telah disahkannya RUU cipta kerja target realisasi investasi tahun 2020 sebesar Rp 817,2 triliun akan tercapai" ujarnya. Bahlil juga menambahkan bahwa investasi PMA pada Triwulan III tahun 2020 mengalami peningkatan pada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar sebesar Rp23,5 triliun atau 22,1%. Hal ini menjadi lampu hijau bagi investor asing yang mulai percaya terhadap kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia.
Jadi, ketika Indonesia sudah membuka tangan bagi penanaman modal atau investasi, apakah masing-masing dari kita sudah bersiap untuk menjaga iklim investasi yang sehat di Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H