Batik Jumputan adalah batik yang dibuat melalui teknik ikat dan celup pada warna yang diinginkan. Kain yang digunakan untuk membatik diikat atau dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali. Ada dua teknik membuat batik jumputan, yang pertama teknik ikat, dan yang ke dua teknik jahitan. Benang yang digunakan untuk mengikat kain sebaiknya merupakan benang tebal dan kuat sehingga menghalangi warna masuk kain, benang yang dipakai sebaiknya benang yang tebal dan kuat seperti benang plastik/sintetis, benang jeans, atau benang sepatu.
Inovasi batik bisa dikembangkan melalui teknik membatik, bahan atau kain, atau inovasi lainnya. Salah satu inovasi batik adalah batik Jumputan Batik jumputan merupakan kreasi dari para pengrajin dalam memadukan beberapa teknik yang mampu menghasilkan kain yang begitu unik dan memiliki nilai artistik (keindahan) tersendiri. Teknik pada pembuatan batik Jumputan ini, menuntut kreativitas dan daya nalar seseorang, tak terkecuali bagi para siswa sekolah.
Kegiatan pembelajaran siswa menuntut keaktifan siswa. Aktif yang dimaksud adalah siswa aktif bertanya, mempertanyakan, mengemukakan gagasan dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena belajar memang merupakan suatu proses aktif dari siswa dalam membangun pengetahuannya. Dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak hanya dituntut keaktifannya saja tetapi kreativitasnya perlu ditingkatkan, karena kreativitas dalam pembelajaran dapat menciptakan situasi yang baru, tidak monoton dan menarik sehingga siswa lebih terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Untuk meningkatkan kreativitas siswa tidak harus pada saat kegiatan pembelajaran, namun dapat di luar pembelajaran. Contoh kegiatan dalam meningkatkan kreativitas siswa yaitu membatik. Dalam membatik siswa perlu menggambar motif terlebih dahulu. Menggambar motif memberikan kesempatan bagi siswa untuk berani mengambil resiko dan untuk lebih kreatif. Siswa dapat membuat motif sendiri sesuai minat dan kreativitasnya masing-masing.
Untuk melatih daya kreasi siswa, maka dilakukan kegiatan pelaksanaan proyek dengan hasil akhir berupa suatu produk dengan menggunakan media batik jumputan. Kegiatan ini dilakukan di SD Islam Nurul Quran Semarang. Kegiatan ini melibatkan peran guru, peserta didik dan mahasiswa kelompok 5 kelas F PGSD PPG Prajabatan gelombang 2 Universitas PGRI Semarang untuk melatih para siswa melakukan teknik jumputan. Sasaran yang dituju adalah peserta didik kelas IV di SD Islam Nurul Quran. Alasan kami memilih sasaran pada peserta didik kelas IV di SD Islam Nurul Quran adalah belum memiliki pengalaman membuat batik Jumputan dan sebagai bahan untuk proyek P5 di kelas IV serta meningkatkan kreativitas peserta didik. Selain melatih daya kreasi siswa, kegiatan ini juga bertujuan sebagai transfer pengetahuan dan transfer informasi kepada siswa SD yang dapat menjadi sarana edukasi dan pembelajaran.
Untuk itu kami membuat program berupa pelatihan ketrampilan bagi siswa untuk memfasilitasi kreativitas siswa dan kami hadir untuk membantu siswa mewujudkannya melalui keterampilan dalam membuat pelatihan di bidang seni rupa berupa "Pelatihan Pembuatan Batik Jumputan di SD Islam Nurul Quran Semarang"
Hasil sosialisasi mengenai batik jumputan kepada siswa sekolah dasar adalah mereka memperoleh pengetahuan baru tentang batik jumputan, dan mengetahui bagaimana cara pembuatannya dari kain mori. Selain memperoleh pengetahuan siswa mampu mengasah ketrampilan dan kreativitas pada saat pembuatan batik jumputan yaitu dalam hal pembuatan jumputan dan pewarnaan kain. Pelatihan ini dilakukan melalui pendekatan media pembelajaran yang efektif sehingga mampu menarik antusias siswa dalam pembuatan batik jumputan. Setelah kegiatan berlangsung kami melakukan foto bersama dengan para siswa dan hasil batik jumputan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H