Mohon tunggu...
Indah Purwanti
Indah Purwanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelestarian Kebudayaan dengan Jajan dan Dolanan Tradisional di Kota Batang

25 Oktober 2018   08:37 Diperbarui: 25 Oktober 2018   09:42 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEKALONGAN 30 September 2018  Baru-baru ini daerah batang digegerkan dengan adanya peristiwa "Minggon jatinan" atau kata lain minggu dihutan jati yang dilakukan pada setiap hari minggu saja dari pagi sampai siang dan pengunjung yang datang bukan hanya masyarakat kota batang akan tetapi diberbagai daerah-daerah lainnya katena para pengunjung tersebut penasaran akan adanya periatiwa minggon jatinan yang menyediakan berbagai macam-macam minuman dan makanan tradisional serta barang tradisional, seperti celengan, teko kecil, dan lain-lain yang yerbuat dari tanah liat.

Peristiwa tersebut juga telah menggunakan suatu transaksi dimana alat pembayarannya menggunakan koin tradisional atau kreweng yang terbuat dari tanah liat, koin tersebut seharga Rp 2.000,00 per koinnya, di Hutan Kota Rajawali juga menyediakan berbagai permainan tradisional seperti bakiyak, enggrang, gangsing dan jenis mainan tradisional lainnya dan juga aspek hiburan musik calung yang diiringi tarian yang dimainkan oleh para pemuda.

Dalam minggon jatinan tersebut para pedagang menggunakan pakaian-pakaian tradisional seperti batik dan juga jarik serta caping agar kesannya khas daerah Batang, sehingga dapat dijadikan daya tarik masyarakat.

Dengan adanya Minggon Jatinan daerah Batang sekarang menjadi ramai para pengunjung untuk bisa menyaksikan langsung dan merasakan kealamiannya, peristiwa tersebut juga menjadi keunikan tersendiri oleh kota Batang.

Nama : Dwi Indah Purwanti

N.I.M : 2016002015

Kelas : S1 Ekonomi Syariah (pagi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun