Kehidupan di penjara merupakan hal yang banyak ditakutkan oleh semua orang. Hal itu dikarenakan kita tidak akan memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu dan akan terkurung di balik jeruji besi. Begitu juga dalam film The Shawshank Redemption, sang tokoh utama yang bernama Andy Dufresne harus mendekam di penjara seumur hidup karena diduga membunuh istri dan pria selingkuhannya.
Film ini diadaptasi dari novel karya Stephen King yang berjudul Rita Hayworth and Shawshank Redemption. Film drama Amerika ini dirilis pada tahun 1994 dan saat ini berhasil menempati peringkat pertama sebagai film terbaik sepanjang masa. Secara garis besar, The Shawshank Redemption menceritakan mengenai suasana kehidupan dan interaksi antar narapidana di dalam penjara. Durasi sepanjang 142 menit tak terasa membosankan karena alur cerita yang sangat menarik dan menginspirasi bagi penonton.
Sang tokoh utama, Andy Dufresne, berkenalan dengan banyak orang. Salah satunya yaitu Ellis Boyd Redding atau kerap disapa Red. Red merupakan orang pertama yang diajak berkenalan oleh Dufresne dan ia telah mendekam di penjara selama 20 tahun sehingga telah mengenal seluk beluk kehidupan di penjara. Tak hanya itu, Red juga memiliki bisnis di dalam penjara yaitu menyelundupkan semua jenis barang yang diinginkan oleh tahanan lainnya.
Setelah berteman selama satu bulan dengan Red, Dufresne meminta tolong kepada Red untuk dicarikan sebuah palu kecil. Ia beralasan ingin menggunakan palu tersebut untuk mencari kesibukan. Red heran dengan permintaan Dufresne yang tidak biasa, tetapi ia tetap menuruti permintaan Dufresne. Setelah bantuan itu, hubungan Dufresne dan Red semakin erat. Mereka berteman dan bekerja bersama selama di dalam lapas.
Selain itu, nama Dufresne semakin membaik di kalangan pegawai sipir karena bantuannya dalam mengurus keuangan di dalam lapas. Hal ini dikarenakan Dufresne merupakan seorang bankir yang andal dan pintar. Berkat kepintarannya, Warden Norton, sang kepala lapas memindahkan Dufresne ke bagian perpustakaan penjara bersama dengan Brooks.
Sepanjang film terasa bermakna karena tidak hanya membahas mengenai kehidupan Dufresne di penjara, melainkan juga mengangkat isu seperti pembunuhan, kekerasan, dan lain-lain. Akhir cerita film yang sangat mencengangkan juga memberi arti bahwa kebebasan harus kita perjuangkan bersama harapan-harapan bertahan hidup. Film ini mengajarkan makna dari kebebasan, terlepas dari apa yang telah dilakukan. Tak hanya itu, film ini juga mengajarkan bahwa kita harus selalu memiliki harapan dan terus berusaha walaupun kondisinya kurang memungkinkan. Sesuai dengan kutipan Andy Dufresne dalam film ini, "...hope is a good thing, maybe the best of things, and no good thing ever dies".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H