Mohon tunggu...
Indah Rosidah
Indah Rosidah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tanaman Buah Matoa

20 Januari 2025   23:10 Diperbarui: 20 Januari 2025   22:23 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Buah matoa (pometia pinnata) merupakan buah asli Indonesia yang terbesar di seluruh wilayah Indonesia. buah ini juga tumbuh di daerah iklim tropis lainnya.

Sejarah awal :
Selain di Indonesia, matoa juga banyak tumbuh daerah iklim tropis dengan curah hujan tinggi. Buah khas ini dikenal juga dengan nama jifi longan , sama sama masuk dalam family sapindaceae seperti buah rambutan , longan dan leci . pohon matoa bisa mencapai ketinggian 12-50 meter , umumnya berbunga setahun sekali antara bulan juli dan Oktober mengalami pematangan buah sampai 4 bulan .

Manfaat buah matoa :
Banyak sekali manfaat matoa buat kesehatan, seperti mampu melawan penyakit HIV AIDS. Berdasarkan penelitian kandungan ekstrak metanol dari daun matoa terdapat kandungan senyawa proantosianidin yang di ketahui memiliki aktivitas menghambat perkembangan virus HIV - 1 IN dengan IC50 sebanyak 8,8 mg/ml , fungsinya sebagai antivirus dengan mengurangi sintesis RNA virus HIV .

Perkembangan di Indonesia :

1. Matoa tumbuh di berbagai wilayah Indonesia, seperti Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Sumbawa

2. Matoa tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut di Papua

3. Matoa tumbuh di tanah datar yang bertekstur liat

4. Matoa tumbuh optimal di daerah dengan curah hujan 1200 mm per tahun

5. Matoa berbunga setahun sekali, biasanya antara bulan Juli hingga Oktober

6. Matoa dapat dikembangbiakkan secara generatif (melalui biji) atau

Manfaat buah matoa untuk kesehatan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun