Ibu Anis adalah salah satu masyarakat di Desa Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat yang merupakan seorang ibu rumah tangga berusia 60 tahun. Ibu Anis memiliki empat orang anak dengan dua orang anak yang sudah menikah dan dua orang anak lagi, ada yang sudah bekerja dan ada yang masih bersekolah. Riwayat pendidikan yang telah ditempuh Ibu Anis adalah Sekolah Dasar. Di rumah tersebut Ibu Anis tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Jumlah tanggungan keluarga yang di tanggung beliau hanya satu orang yaitu anak bungsunya yang masih sekolah, kelas 1 SMP. Anak yang masih sekolah inilah yang menjadikan salah satu alasan Ibu Anis menjadi anggota dari penerima Bantuan Sosial PKH. Ibu Anis sebelumnya tidak pernah mengajukan untuk mengikuti keanggotaan penerima bantuan PKH namun ternyata RW di tempat Ibu Anis tinggal yang mendaftarkan beliau serta beberapa masyarakatnya kedalam anggota penerima Bantuan Sosial PKH.Â
Ibu Anis memiliki pendapatan total sebesar Rp. 2.000.000 per bulan yang bersumber dari pendapatan suaminya yang berkerja sebagai tukang. Setiap harinya, pengeluaran yang di keluarkan beliau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tidak lah menentu. Jika dikisarkan sekitar Rp.100.000 per harinya. Uang tersebut digunakan untuk belanja bahan makanan, uang jajan sekolah anaknya serta kebutuhan lainnya.
Rumah Ibu Anis adalah rumah milik sendiri yang merupakan rumah tipe 21 dengan luas rumah yaitu panjang 12 m2 dan lebar 6 m2 serta luas tanah yaitu panjang 12 m2 Â dan lebar 6 m2. Memiliki empat ruang bersekat dinding triplek yang terdiri dari satu kamar tidur, satu ruang tamu yang biasanya juga digunakan sebagai ruang keluarga untuk berkumpul dan beristirahat, satu ruang menyimpan barang seperti lemari piring, kulkas dan lain-lain, serta satu ruang terakhir yaitu dapur yang di lengkapi dengan kamar mandi dengan wc sendiri yang menggunakan septic tank. Dinding rumah Ibu Anis seluruhnya adalah tembok dengan atap rumah menggunakan seng dan lantai rumah yang hanya berplesterkan semen yang ditutup menggunakan karpet tipis.
Untuk kebutuhan minum sehari-hari Ibu Anis memanfaatkan air hujan yang di tampung menggunakan tempayan yang terletak di depan dan di belakang rumahnya yang di rebus dahulu sebelum di konsumsi, serta menggunakan air PAM sebagai air mandi dan mencuci pakaian sehari-hari. Untuk memasak Ibu Anis menggunakan kompor gas dengan bahan bakar gas LPG 3kg dan dalam sehari mereka bisa makan dua sampai tiga kali. Penerangan rumah Ibu Anis menggunakan listrik dengan daya listrik sebesar 450 watt. Jika sakit Ibu Anis dan keluarga biasanya pergi berobat ke puskesmas terdekat. Ibu Anis tidak memiliki kendaraan, jika ingin berpergian Ibu Anis hanya mengandalkan anaknya. Aset yang di miliki Ibu Anis adalah satu buah kulkas dan empat buah hp.
Ibu Anis sendiri telah mengikuti keanggotaan penerima Bantuan Sosial PKH selama tujuh tahun yaitu dimulai dari tahun 2016. Pada awalnya bantuan yang di berikan berupa beras 10 kg, buah, lauk pauk dan sembako lainnya yang diberikan berbeda setiap bulannya. Namun pada dua tahun terakhir yaitu tahun 2022-2023 sembako tersebut berganti menjadi uang sebesar Rp. 400.000 yang di berikan setiap dua bulan sekali melalui transfer bank. Ibu Anis mengatakan Bantuan Sosial PKH bukan hanya sekedar memberikan bantuan saja terhadap anggota penerima, melainkan juga mengadakan kegiatan sosialisasi terkait topik seperti upaya menjaga kesehatan keluarga, pentingnya pendidikan bagi anak-anak, tips pengasuhan yang baik, serta strategi untuk meningkatkan perekonomian keluarga yang di lakukan setiap bulannya di tempat perkumpulan. Ibu Anis merasa bahwa bantuan yang diberikan sangat membantu terutama untuk kebutuhan sekolah anaknya. Jika dilihat dari kondisinya, Ibu Anis layak mendapatkan bantuan sosial karena mengingat umur Ibu Anis dan suami yang semakin tua, rentan akan penyakit dan berkurangnya tenaga untuk bekerja sedangkan mereka masih memiliki tanggung jawab untuk menyekolahkan putra bungsunya. Kondisi rumah Ibu Anis juga kecil dan paspasan serta tembok rumah menempel dengan tembok tetangga. Selain itu, ketiga anak Ibu Anis baik yang sudah berkeluarga maupun yang bekerja juga memiliki keadaan ekonomi yang sederhana sehingga mereka belum bisa membantu sepenuhnya.
Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada Februari-Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H