Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia pada saat ini menimbulkan dampak negatif yang terjadi dari bertambahnya kepadatan penduduk secara terus-menerus. Kepadatan penduduk menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pengangguran. Di Indonesia pengangguran terjadi disebabkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia untuk para pencari kerja. selain itu, adanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan memuat kriteria dengan keahlian dan keterampilan tertentu sesuai bidang yang dibutuhkan. Sedangkan para pencari kerja dengan lulusan SMA/MA freshgraduate tanpa pengalaman dan keahlian harus mencari pekerjaan agar mampu menciptakan jati diri yang sesungguhnya setelah lulus dari jenjang sekolah. namun, hal ini terkendala dengan harus memenuhi kriteria keahlian yang dibutuhkan oleh masing-masing setiap perusahaan.
Ketidakseimbangan antara jumlah angkatan kerja dengan kesempatan kerja membuat masyarakat indonesia kesulitan mencari pekerjaan. Dimana dalam kegiatan perekonomian masyarakat sangat memiliki peran penting berjalannya perencanaan pengembangan ekonomi pembangunan dalam berbagai sektor pariwisata maupun bidang manufaktur dan bidang lainnya. Untuk itu, diperlukan upaya yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam membantu Gubernur untuk melaksanakan tanggung jawab dari adanya tugas pemerintahan yang berkaitan dalam bidang ketenagakerjaan ialah dengan menciptakan dan mengadakan program pelatihan kerja.Â
Program pelatihan kerja ini dilakukan berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 8 Tahun 2017 bab 1 pasal 1 yang menjelaskan bahwa Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai tempat yang disediakan dalam melaksanakan proses pelatihan untuk para peserta pencari kerja. Sehingga, lulusan  freshgraduate yang mencari kerja dapat meningkatkan kompetensi keahlian dan siap untuk bersaing dipasar kerja atau berwirausaha mandiri.
Dimana program pelatihan kerja ini bertujuan untuk lebih mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM). Serta, diharapkan mampu menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan terutama pengangguran. Sehingga dapat berdampak positif pada perencanaan ekonomi pembangunan di Indonesia. Balai Latihan Kerja berkontribusi penting terhadap pembangunan masyarakat diantaranya : pemberitahuan informasi jadwal pendaftaran pelatihan kerja, pemberdayaan keterampilan kerja. Serta memberikan motivasi kerja dan minat usaha. Untuk itu, UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) membuka dan menggelar pelatihan berbasis komputer (PBL) bagi para pencari kerja dengan berbagai bidang program pelatihan yang tersedia diantaranya sebagai berikut :Â
1. Menjahit Alas Kaki
2. Menjahit Pakaian
3. Operator Forklift
4. Las Listrik
5. Instalasi Listrik Rumah Sederhana
6. Otomotif Sepeda Motor
7. Teknisi AC
8. Garment dan
9. Pelatihan Bahasa Asing (Jepang, Inggris, Mandarin dan Korea).
Pelatihan kerja ini sangat penting untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan memiliki daya saing yang tinggi di dunia kerja. Selain itu, pendaftaran program pelatihan kerja dilakukan secara gratis dan terbagi menjadi berbagai gelombang yang dibuka yaitu gelombang 1. 2 dan 3 dan ditutup jika peserta pelatihan terpenuhi. Pendaftaran pelatihan ini ditujukan bagi para pencari kerja yang belum memiliki keahlian atau keterampilan khusus di bidang tersebut. Dimana pelatihan ini akan mendapat fasilitas yang disediakan bagi peserta dari pemerintah seperti : Konsumsi, Seragam Pelatihan, modul pelatihan kompetensi, sertifikat dari (BLK) dan (BNSP) dan SIO diberikan untuk (operator Forklift). Setelah selesai pelatihan dengan diberikan sertifikat (BLK) dan (SIO) untuk operator Forklift para peserta diharapkan untuk dipergunakan dalam mencari pekerjaan sesuai kriteria keahlian yang dibutuhkan.Â
Keberhasilan program pelatihan kerja yang diselenggarakan (BLK) dilihat dari banyaknya jumlah peserta yang lulus ujian sertifikasi dan telah memiliki knowledge, skill dan attitude yang baik dan siap kerja. Namun, kegiatan pelatihan kerja ini juga didorong oleh berbagai faktor pendukung dan penghambat. Hal ini bisa dilihat bahwa Faktor pendukung kegiatan pelatihan kerja diantaranya :Â
- Adanya Infrastruktur yang kompeten
- Perbedaan latar belakang peserta pelatihan
- Sarana dan prasarana
- Adanya biaya dari APBN dan APBD untuk pengelolaan kegiatan pelatihan kerja.
Sedangkan yang menjadi faktor penghambat pelatihan kerja diantaranya :Â
- Kurangnya infrastruktur yang memadaiÂ
- Kurangnya fasilitas peralatan yang tidak merata untuk peserta
- Kurangnya anggaran yang diberikan untuk pelatihan.
- Belum adanya mitra penyalur lowongan kerja yang sesuai kriteria keahlian
- Kurangnya lapangan kerja yang tersedia.
Dari faktor-faktor diatas menunjukkan bahwa Balai Latihan Kerja cukup efektif dalam mengembangkan kemampuan peserta yang terampil. Namum, belum cukup efektif dengan adanya peningkatan keterampilan yang dimiliki untuk membuatnya dapat bekerja. Hal ini dikarenakan masih sedikitnya lapangan pekerjaan dan kurangnya modal yang dimiliki secara individu jika ingin membuka usaha mandiri. Selain itu, dari tingginya angka pengangguran dibandingkan angka pencari kerja yang diterima akan berakibat pada menurunnya jumlah ekonomi pembangunan di Indonesia. Untuk itu, dalam upaya perencanaan ekonomi pembangunan diperlukan lapangan pekerjaan yang luas untuk pencari kerja. Sehingga dengan bekerja masyarakat akan menaati dan membayar pajak yang ditetapkan oleh pemerintah. Dari pajak inilah ekonomi pembangunan diberbagai bidang akan meningkat sesuai dengan banyaknya jumlah pekerja yang melapor dan membayar pajak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H