Semiotik menurut Umberto Eco
Menurut Umberto Eco (dalam Zaimar, 2008: 11), semiotik itu berkaitan dengan semua hal yang dapat dianggap sebagai tanda. Tanda yaitu segala sesuatu yang secara maknawi dapat dianggap menggantikan sesuatu yang lain.
Jadi, prinsip semiotika itu suatu disiplin yang mempelajari segala sesuatu yang bisa digunakan untuk berbohong atau berdusta. Jika semiotika sebuah adalah teori kedustaan, maka ia sekaligus adalah teori kebenaran dan apabila sebuah tanda tidak bisa digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan kebenaran, maka ia tidak dapat pula digunakan untuk mengungkapkan kedustaan.
Semiotik itu dapat digunakan untuk suatu pendekatan dalam menelaah sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti karya sastra, dan teks berita dalam media. Sebagai dimaksud karya sastra dianggap sebagai tanda-tanda yang dibentuk oleh relasi dengan tanda yang lain.
Menurut Eco Umberto (Sobur:2001) terdapat dua macam dalam membedakan semiotika yaitu:
- Semiotika komunikasi: produksi tanda yang menekankan pada teori tentang tanda, faktor dalam komunikasidiantaranya penerima, sistem tanda, pesan, saluran, pengirimin, dan acuan.
- Semiotika signifikasi: bertujuan sebuah proses penerimaan dan komunikasi. (Sobur:2006)
Kaelan berpendapat bahwa semiotika Eco Umberto merupakan semiotika kontenporer yang mengintergrasikan teori-teori semiotika sebelumnya. Semiotika Eco mengkaji sesuatu secara lebih mendalam seperti semiotika signifikasi dan komunikasi.
Berdasarkan laman web informasi bahwa Eco Umberto menganggap tugas ahli semiotika itu bagaikan menjelajah hutan, dan ingin memfokuskan perhatian pada suatu modifikasi sistem tanda dimana hal ini sebagai sebuah pendorong guna mengganti konsep tanda dengan konsep fungsi tanda. Suatu "perihal ekspresi" bisa dihubungkan dengan "perihal isi" yang berbeda-beda, jika disimpulkan artinya yaitu bahwa "satu tanda bukanlah entitas semiotik yang bisa ditawar, melainkan suatu tempat pertemuan bagi unsur-unsur independen (yang berasal dari dua sistem berbeda dari dua tingkat yang berbeda dan bertemu atas dasar hubungan pengkodean)".
Kelemahan utama dari semiotika yaitu cenderung fokus hanya pada struktur makna dan memperlakukan manusia sebagai unsur pasif, cenderung mengabaikan fakta bahwa manusia selalu menciptakan makna baru dan ketergantungan yang mendalam terhadap kemampuan peneliti untuk mendalami suatu topik.
Aplikasi Semiotik Komunikasi
Bidang semiotika itu adalah bidang yang begitu luas. Bidang ini bisa berupa bidang komunikatif yang tampak lebih 'alamiah' dan spontan pada system budaya yang lebih kompleks. Bidang terapan semiotika pada spontan system budaya yang lebih kompleks. Bidang terapan semiotika pada bidang komunikasi tidak terbatas. Misalnya, penelitian mulai dari pemberitaan media massa, komunikasi periklanan, tanda-tanda mulai dari pemberitaan media massa, komunikasi periklanan, tanda-tanda nonverbal, film, komik kartun, sastra sampai kepada musik. Pada komunikasi, nonverbal, film, komik kartun, sastra sampai kepada musik. Pada komunikasi, bidang terapan semiotika pun tidak terbatas.
Berikut beberapa contoh aplikasi semiotika yaitu: