Hari ini, 66 tahun yang lalu, para pejuang Indonesia dan seluruh rakyatnya pasti merasakan gegap gempita bangsa ini terlepas dari dekapan penjajah yang menguasai lebih dari 3 abad lamanya. Waktu yang sangat lama dalam suatu penjajahan. Terlepas dari kesengsaraan dan kesesakan. Dengan penuh khidmat dan semangat, mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambil memberi hormat kepada bendera merah putih yang berkibar dengan gagahnya, kebanggaan bangsa ini. Sudah lama rasanya tidak mendengar kata "upacara bendera", alunan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta. Jangankan itu, mendengar lagu wajib nasional saja bisa dihitung dengan satu tangan. Miris memang. Namun mungkin memang saya yang sudah bertahun-tahun berlalu dari masa-masa sekolah yang mewajibkan adanya upacara bendera, sehingga lagu wajib tersebut terasa "asing" di telinga ini. Ada sedikit rindu dalam hati ini memang tentang upacara bendera, namun bukan itulah yang paling penting dalam mengisi kemerdekaan bangsa ini, tapi bagaimana kita, atau saya membangun negeri ini. Klise memang. Suatu kalimat yang sudah sangat sering kita dengar, namun berlalu begitu saja. Apalagi dengan kejadian-kejadian yang menimpa bangsa ini, membuat masyarakat jenuh dan akhirnya menjadi apatis. Negara ini seakan menjadi sebuah stasiun televisi yang dipenuhi dengan sinetron-sinetron yang dilakoni oleh para pejabatnya. Sebut saja masalah Nazaruddin. Hingar bingar, lalu tak lama kemudian, hilang, lenyap. Masyarakat seakan amnesia hingga akhirnya terdapat kasus lain, hingar bingar lagi, hilang, dan kemudian lenyap. Begitu seterusnya. Tapi diluar itu semua, ada satu hal yang membuat cinta saya akan negeri ini semakin kuat. Keindahannya.. Keindahan alamnya, budayanya, keramahan masyarakatnya Negeri ini sungguh indah. Dengan gunung-gunungnya yang kokoh menatap sang surya, Puncak Mahameru [caption id="" align="alignnone" width="700" caption="merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dari permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif."][/caption] Lautnya yang biru [caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Raja Ampat, kepulauan ini menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya"][/caption] Tarian daerahnya yang memiliki keunikan dan ciri khas nya masing-masing Tari Bali dengan "sledet" matanya [caption id="" align="alignnone" width="200" caption="tarian legong"][/caption] Tari Sumatera Barat dengan gerakan kaki dan tangannya [caption id="" align="alignnone" width="800" caption="Tari Marpangir"][/caption] Rakyatnya yang penuh senyum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H