Mohon tunggu...
Indah Amalia
Indah Amalia Mohon Tunggu... guru -

seorang guru sekolah dasar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kutak Mengerti Cinta...

8 Mei 2011   15:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:56 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ku tak mengerti cinta, seperti syair lagu "Geisha" yang sering kudengar.

mungkin memang ya, ku tak mengerti cinta,
adakah yang salah dengan ketidakmengertian ku ini?
serumit apakah cinta shingga ku tak mengerti nya?
atau cinta itu begitu dekat, selalu ada, dan bahkan ada dalam diriku sendiri?
mungkin makna cinta begitu luas
cinta itu ketika
selalu ada karunia Tuhan setiap saat kepadaku
sehingga adanya ia, tak kusadari, dan tak kumengerti sehingga harus kucari tahu bagaimana ia seperti kumencari bagaimana diriku sendiri?
mungkin aku yang terlalu bego..

ah, sepertinya terlalu belibet apa yang aku ungkapkan..

pernah mendengar, cinta dan benci itu hanya berbeda tipis? atau bahkan ada yang membuat benci menjadi sebuah kependekan dari benar-benar cinta?

"meskipun cerita berawal dari benci di hati
tak lantas ku urungkan maksudku untuk milikimu
menyelami hatimu yang sempat terkunci untukku
sampai mati kucinta

dahsyatnya perasaan cinta ku ini kepadamu
sampai mati kucintaa.."

begitulah kurang lebih syair "dahsyat" yang dilantunkan Melly Goeslaw.
berawal dari benci berubah menjadi sampai mati kucinta.
dahsyat ya, seperti judul lagunya.

benarkah cinta bisa seperti itu?
mungkin ya bagi yang mengerti dan mengalaminya.
bisakah berbagi pengalaman denganku?

lalu, bagaimana dengan orang yang berawal dari cinta berakhir dengan benci?
cinta yang seperti apa ya,

ketika bertemu, cinta
ketika berpisah, benci

"bertemu" dan "berpisah" lebih kumaksudkan kepada "menikah" dan "bercerai"
disaat bertemu, kemudian menjalani kehidupan bersama, ada konflik itu kan biasa, kata orang. namanya juga karakter 2 orang yang disatukan dalam satu ikatan pernikahan, pasti akan diuji kekuatan cinta nya, kepercayaan kepada pasangan, kejujuran, tenggung jawab, dlsb.

lalu, bagaimana dengan orang yang berpisah? berpisah bukan karena ditinggal mati salah satu pasangan. berpisah karena perceraian, atau salah satu meninggalkan yang lain tanpa sebab, atau dengan sebab tapi tidak mendapat kerelaan salah satunya..
mengapa kebanyakan fakta yang terjadi, setelah berpisah dari pasangan, ada kebencian di hati mereka-mereka?

ataukah aku salah menuliskan dan menafsirkan pengamatanku. mungkin saja di dalam hati mereka-mereka yang berpisah dari pasangannya sebenarnya masih ada cinta diantara mereka.
yang mungkin sebenarnya diantara mereka itu masih bisa dipertahankan jikalau tidak mengedepankan ego mereka sendiri?

aku terlalu bingung dengan diriku sendiri, berbicara hal yang rumit menurut pemikiranku.. memang aku seharusnya lebih banyak belajar, belajar, belajar..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun