Di tengah-tengah perjalanan menuju ke teluk love hujan telah mengguyur kita. Bukan kita sih yang diguyur hujan tapi busnya yang di maksud. Beruntung hujan tidak sampai mengguyur daerah yang kita tuju. Justru disana udara dan cuacanya sangat baik. Pertama menginjakkan kaki di tempat tujuan yang pertama kali terlihat di mata yakni domba-domba yang tersebar. Benar saja bukitnya dinamakan bukit domba. Canda tawa selalu menjadi pengiring dalam setiap momen yang terjadi. Semua terlihat begitu ceria entah anggota kader intelektual maupun para dosen pembimbing. Meskipun ini merupakan yang pertama kalinya kami piknik bersama, namun kita bisa saling tolong menolong, saling peduli satu sama lain. Terlihat sekali ketika kita saling membantu membawakan nasi. Kami semua baru saling mengenal, baru saling bertatap muka, tapi rasa kekeluargaan sudah muncul begitu cepat.
Sebelum mulai menaiki bukit, alangkah baiknya kita semua menunaikan sholat terlebih dahulu. Setelah selesai sholat asyar, kami semua siap untuk menaiki bukit domba. Satu per satu anak tangga kami pijaki. Baru beberapa anak tangga yang kami naiki, kami sudah di manjakan dengan keindahan alam yang begitu luar biasa. Disitu pulalah kami berhenti sejenak untuk berselfi. Wajah-wajah ceria itu semakin terlihat. Seusai berselfi saya memilih untuk berhenti sejenak di pondok kecil yang ada. Sedangkan teman-teman kader lainnya melanjutkan perjalanan. Ketika salah satu sahabatku mengajakku melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja kepalaku pusing, semua yang terlihat menjadi buram. Dia pun khawatir, dan beberapa teman lainnya. Kemudian salah satu dosen pembimbing telah baik hati menyuruh sahabatku melanjutkan perjalanan. Saya sudah menyerah lama-kelamaan pengelihatanku gelap dan aku sudah tidak sadarkan diri.
Adegan pingsan saya memang sudah membuat beberapa orang khawatir dan bingung, karena kata mereka saya pingsan cukup lama. Saya sih gak sadar apa-apa, tiba-tiba aja bangun karena penciuman saya terganggu oleh bau yang tak sedap. Ini pengalaman terburuk, karana sudah mencium tumbuhan yang baunya masyaallah gak enak. Tapi, cukup ampuh membangunkan orang pingsan.
Dengan berat hati saya pun tidak dapat melanjutkan perjalanan menaiki bukit domba itu. Saya kembali turun dan beristirahat. Terpaksa saya tidak bisa melihat keindahan teluk love dari puncak bukit domba. Teman-teman hanya membawakan bekal cerita dari atas.
Usai sudah acara menaiki bukit domba dan melihat keindahan teluk love, meskipun saya tidak merasakannya. Akhirnya kami pun kembali naik bus, dan harus kembali pulang di tempat persinggahan. Karena hari sudah mulai petang. Canda tawa masih tersisa di sepanjang perjalanan pulang, meski lelah telah menggelayuti kami. Tepat pukul 19.30 wib kami sampai di kampus tercinta IAIN Jember. Dengan wajah yang sudah mulai layu, dan tubuh yang terasa pegal. Kami turun satu per satu dari bus, kemudian pulang ke tempat singgah masing-masing.
Saya dapat pengalaman baru dari sosialisasi ini dan juga dari teluk love. Terima kasih buat teman-teman kader intelektual dan juga dosen-dosen pembimbing, untuk hari yang begitu mengesankan dan penuh kenangan. Banyak pula pengalaman dan pelajaran yang di dapat, yang terpenting kita tetap menjaga solidaritas supaya terbentuk rasa kekeluargaan yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H