Mohon tunggu...
inayatuz zakiyah
inayatuz zakiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Profesi Ners UNMUH Jember Deteksi Masalah Hipertensi di Desa Karang Pring

14 Juli 2023   19:16 Diperbarui: 14 Juli 2023   19:17 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musyawarah Masyarakat Desa Karang Pring . dokpri

Jember- (08/04/2023) Kelompok Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Jember yang berkolaborasi dengan pemerintah Desa Karang Pring melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Dalam kegiatan tersebut dipaparkan tentang hasil pengkajian yang telah dilaksanakan oleh kelompok Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Jember tentang masalah kesehatan yang ada di Desa Karang Pring yang kemudian nantinya akan didiskusikan tentang intervensi yang akan diberikan untuk mengatasi masalah tersebut bersama dengan pihak pemerintah desa dan pihak dari Puskesmas Sukorambi.

 

Kegiatan yang diikuti oleh pihak pemerintah desa serta perawat desa ini diawali dengan sambutan dari Bapak Ahmad Syahri, S.Pd. selaku Kepala Desa Karang Pring, dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan yang akan diselenggarakan oleh mahasiswa "Kami sangat mensupport setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh adik-adik mahasiswa, dan kami juga berharap agar kegiatan adik-adik disini bukan hanya dapat memberikan manfaat bagi warga, akan tetapi juga akan dapat memberikan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswa" ujarnya.

 

Selain itu, Bapak  Ns. Nanda, S.Kep. selaku Perawat Desa Karang Pring juga menyampaikan bahwa pihak Puskesmas Sukorambi siap berkolaborasi dengan mahasiswa dalam intervensi yang akan diberikan kepada masyarakat agar nantinya intervensi yang diberikan dapat lebih efektif.

 

Dalam MMD kali ini, Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Jember memaparkan hasil pengkajian dimana didapatkan bahwa hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak diderita oleh warga Desa Karang Pring. "Berdasarkan hasil pengkajian yang telah kami lakukan, diketahui bahwa hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak diderita oleh warga Desa Karang Pring dengan jumlah 173 kasus, diikuti oleh stunting 104 kasus dan masalah kejiwaan dengan frekuensi 12 kasus, dimana untuk hipertensi mayoritas dialami oleh warga yang telah berusia 55 tahun keatas dengan frekuensi 23 KK". Ujar Rama Hadi Jaya, S.Kep. sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut. Pengkajian yang dilakukan kelompok menggunakan metode survey dan wawancara ke masing-masing rumah warga, kemudian juga dilengkapi dengan data sekunder yang diperoleh dari pihak pemerintah desa dan Puskesmas Sukorambi tentang prevalensi penyakit di Desa Karang Pring, dimana kegiatan pengkajian tersebut dilaksanakan mulai tanggal 27 Mei hingga 1 April 2023. "Sebab itu, kami dari mahasiswa menawarkan beberapa pilihan intervensi untuk mengatasi masalah hipertensi tersebut, seperti penyuluhan tentang pengaturan gaya hidup pada penderita hipertensi, senam anti hipertensi screening kesehatan rutin dan demonstrasi pembuatan obat-obatan herbal untuk hipertensi" Pungkas Rama Hadi Jaya, S.Kep. sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut.

 

Hipertensi jadi salah satu penyakit yang paling berbahaya di dunia, hal ini dipicu oleh risiko komplikasi yang dapat timbul dari hipertensi seperti stroke, penyakit jantung hingga kematian. Maka dari itu perlu peran aktif bukan hanya dari tenaga kesehatan, tetapi juga pemerintah daerah serta masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan pengetahuan serta merubah gaya hidup untuk mengendalikan penyakit hipertensi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun