Kerja part time telah menjadi pilihan yang umum di kalangan mahasiswa, dan banyak yang merasakan manfaat ekonominya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana pekerjaan paruh waktu dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian mahasiswa.
Kerja part time sendiri adalah  bentuk pekerjaan yang dilakukan dalam waktu yang lebih singkat atau kurang dari jam kerja penuh waktu. Biasanya, pekerja part time bekerja kurang dari 40 jam seminggu, memberi fleksibilitas bagi mereka yang memiliki kewajiban atau kegiatan lain.
Pertama-tama, penghasilan dari pekerjaan part time mampu memberikan mahasiswa kemandirian finansial. Dengan mengandalkan pendapatan sendiri, mahasiswa cukup mengurangi beban keuangan pada keluarga mereka dengan memenuhi kebutuhan sehari-hari sendiri, seperti biaya makan, transportasi, dan buku kuliah.
Selain itu, pengalaman kerja part time juga membekali mahasiswa dengan keterampilan tambahan di luar lingkup akademis. Keterampilan ini, seperti kemampuan manajemen waktu, komunikasi, dan kerja sama tim, menjadi aset berharga yang dapat membantu mahasiswa ketika memasuki dunia kerja setelah lulus.
Tak hanya itu, melalui pekerjaan part time, mahasiswa dapat membangun jaringan profesional yang bermanfaat di masa depan. Interaksi dengan rekan kerja, atasan, dan pelanggan dapat membuka pintu peluang karir dan memberikan wawasan mengenai dunia kerja yang sesungguhnya.
kerja part time bukan hanya sekadar pekerjaan sampingan, akan tetapi merupakan investasi dalam perkembangan pribadi dan profesional mahasiswa. Meskipun harus diimbangi dengan manajemen waktu yang baik agar tidak mengganggu fokus studi, kerja part time dapat menjadi langkah awal yang positif dalam membangun fondasi ekonomi dan keterampilan untuk masa depan.
Dan contoh beberapa kerja part time yang dapat diikuti oleh mahasiswa yakni menjadi barista dicoffe shop, menjadi guru les bagi anak-anak seperti TK,SD dan masih banyak lainnya.
