Mohon tunggu...
Inaya Husein
Inaya Husein Mohon Tunggu... -

wanita yang Menjalani hidup dengan penuh tawakal dan keyakinan akan rencana baik NYa....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dalam Derapan tersembunyi

11 Agustus 2012   07:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:56 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teman, Tercekat jiwa ini ketika menyadari aku sebenarnya kesepian...butuh teman? iya...butuh pacar? tidak lg...

Namun aq butuh dia, Sosok yang baru saja aku kenal, sosok yang pemujaannya terhadap Allah membuat aku jatuh cinta, sosok yang senyumnya mampu menghilangkah piluh lelah di bahu ku, sosok yang sapa lembutnya selalu saja aku mimpikan...Sosok yang kesedarhanaannya memperkenalkanku pada rasa syukur...

Aku butuh dia bukan untuk menjemputku jalan2, bukan untuk mengajakku makan keluar, bukan untuk menelponku malam2, bukan untuk mengisi pulsaku (sekalipun Q habiskan untuknya), bukan untuk  membeliQ hadiah2, bukan untuk mengantarQ kerja, bukan untuk membalas sms2 tidak pentingQ, mukan untuk mengapelku malam minggu..Memalukan jika Derap cinta ini tumbuh hanya untuk mendapatkan itu semua.....

Bukan untuk itu semua teman...

Aku butuh ia sebagai pengisi jiwa, sebagai warna dalam ruang hatiku, sebagai teman dalam detik2 kesepianku, sebagai sahabat dalam berbagi tawa, sebagai penampung air mata dalam dukaku, sebagai tangan yang mengelus pundakku saat terpuruk, sebagai prajurit yang siap melindungiku, sebagai pembagi humor yang bisa membuatku tersenyum gembira, sebagai pangeran yang senantiasa menjadikanku putri paling bahagia dalam singgasana hatinya...

Namun tampaknya ia belum ingin menjadi seperti itu semua, sampai hari ini ia hanya masih menjadi orang asing yang baru saja aku kenal...jadilah kini aq  menyimpan rasa yang tak tertangguhkan, menyimpan harapan yang tak dapat ia wujudkan, menyimpan cinta yang tak kuat lg untuk tak ku bagikan, menyimpan senyum yang harusnya sudah ku persembahkan untuk dirinya, menyimpai belaian santun untuk setiap llelahnya..

Mmenyimpan derap hatiku dalam-dalam ...

Tidakkah aku tersiksa??

Teramat dalam teman, namun pilihan untuk menyimpan semua rasa ini adalah pilihan yang benar, telah ku menghadap pada Allahku  dan ku laporkan hal ini padaNya...dan aku percaya Allah akan membantuku dan mengambil alih semua persoalan ini...

Aku Ingat pesanmu teman, kamu bilang jika ia milikku maka ia akan datang padaku bukan karena kecantikanku, keseksiaanku, kekayaanku, penghasilanku, tapi ia akan datang karena Allah jua yang telah menggerakkan hatinya...

emmhh...Kamu hebat teman, pesanmu itu memantul-mantul dalam tiap tirai kehormatanku sebagai wanita...Aku menjaga hijab ini karena Aku percaya bahwa pesanmu itu BENAR...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun