Mohon tunggu...
isuninayah_
isuninayah_ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hello saya disini sebagai anggota baru. saya mencoba belajar menulis artikel. doakan saya yaaa!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekspresi Wajah Menjadi Hal Utama yang Dilihat Saat Berkomunikasi

30 Desember 2023   22:04 Diperbarui: 30 Desember 2023   22:27 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Komunikasi tidak hanya tentang prinsip, tujuan, dan keuntungan. Pada dasarnya, kondisi raut wajah untuk mengetahui reaksi komunikan adalah kunci komunikasi. Ekspresi wajah sangat penting untuk keberhasilan komunikasi. Sangat jelas dari berbagai ekspresi wajah lawan bicara bahwa ada yang murung, sedih, senang, sensi, cemberut, meledek, dan lain-lain, bahkan sebelum mereka berbicara.

Komunikasi nonverbal adalah transmisi pesan atau sinyal melalui platform nonverbal seperti mata, ekspresi wajah, gestus, postur, penggunaan objek, dan perilaku tubuh. Ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan kerja karena memiliki beberapa keuntungan, seperti menyampaikan emosi, sikap, dan niat pemberi pesan tanpa menggunakan kata-kata.

Untuk menemukan ekspresi wajah yang tepat, perhatikan hal-hal berikut: 

  • Perasaan yang dikandung: Ekspresi wajah merupakan refleksi dari perasaan yang sedang dirasakan seseorang. Jadi, perlu memahami perasaan yang mungkin dicurigikan oleh ekspresi wajah untuk memahami ekspresi yang tepat.
  1. Gerakan mata dan bibir: Gerakan mata dan bibir seseorang juga mempengaruhi ekspresi wajahPerhatikan perubahan gerakan mata dan bibir seseorang untuk mengidentifikasi ekspresi wajah yang lebih baik.
  2. Gerak-gerik lainnya: Amati gerak-gerik lainnya, seperti perubahan posisi tangan, kakinya, dan gigi seseorang, karena gerak-gerik ini juga dapat mengindikasi perasaan yang sedang dirasakan
  • Kesesuaian dengan percakapan: Jika Anda menduga seseorang menyembunyikan emosi, carilah ekspresi wajah yang sesuai dengan percakapan mereka untuk mengkonfirmasikan apa yang di rasakan.
  • Pertimbangkan budaya: Perhatikan perbedaan budaya dalam menafsirkan ekspresi wajah, karena budaya yang berbeda mungkin menafsirkan ekspresi wajah bahagia, sedih, dan marah dengan caranya sendiri
  • Memperhatikan kesalahan: Jangan berasumsi dan bertanya berdasarkan asumsi. Misalnya, jika Anda menduga seseorang menyembunyikan emosi marah, carilah ekspresi wajah yang sesuai dengan percakapan mereka, tetapi tidak henti untuk memeriksa kesalahan Anda dalam membaca ekspresi wajah mereka.

Dengan memperhatikan hal-hal ini, Anda akan dapat mengidentifikasi ekspresi wajah yang tepat dan lebih baik memahami perasaan seseorang yang sedang dirasakan.

Ekspresi wajah dalam berkomunikasi karena dapat menyampaikan pesan yang jauh lebih jelas daripada kata-kata. Ekspresi wajah dapat digolongkan menjadi dua, yaitu ekspresi makro dan ekspresi mikro. Ekspresi makro menampilkan wajah secara keseluruhan saat mengalami perasaan tertentu, sedangkan ekspresi mikro menampilkan perubahan kecil pada wajah yang dapat mengungkapkan perasaan yang lebih halus. Ekspresi wajah yang sering digunakan dalam komunikasi antara lain senyum, ekspresi sedih, marah, takut, bahagia, terkejut, jijik, dan penghinaan. Ketika berkomunikasi, hal yang pertama dilihat pertama kali oleh lawan bicara yakni ekspresi wajah, bahkan ketika lawan bicara memusatkan perhatiannya terhadap pembicara. Oleh karena itu, penting untuk melatih ekspresi wajah agar dapat menyampaikan pesan dengan lebih efektif.

Eskspresi wajah termasuk dalam kategori komunikasi non-verbal yaitu komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh seperti mimik wajah, gerakan tubuh maupun nada atau intonasi suara. Sehingga ekspresi wajah sering digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan yang tersirat bahkan mendalam ketika manusia tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Ada Beberapa macam ekspresi yaitu:

  • Perasaan marah
  • Merasa kesakitan
  • Kebingungan
  • Memahami topik pembicaraan
  • Sedih
  • Bahagia
  • Merasa puas
  • Stress
  • Perasaan Bangga
  • Terharu

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia berdasarkan jenis ekspresi diatas dapat di simpulkan dengan cara membacanya:

  • Mata

Mata adalah organ tubuh manusia yang menjadi Indera penglihatan pertama sehingga bisa menilai apapun yang ia lihat dan sangat mewakili perasaan apa saja yang di miliki oleh komunikan atau komunikator tetapi pada ekspresi wajah tertentu. Selain itu, ada beberapa pengelompokkan ekspresi mata yang mempunyai makna mendalam, yaitu:

  • Kedipan mata
  • Mata yang berkedip saat berkomunikasi merupakan hal yang terjadi pada umumnya akan tetapi berkedip terlalu sering menandakan kejanggalan atau mempunyai gangguan penyakit sehingga berbeda dengan kedipan mata lainnya yang normal dan bisa mengakibatkan lawan bicara merasa tidak nyaman dengan situasi yang di hadapi. Sebaliknya, Ketika kedipan mata yang jarang menandakan orang tersebut bisa saja menyembunyikan apa yang tengah di rasakannya.

  • Tatapan mata

Saat berkomunikasi seseorang melihat tatapan mata pertama kali menandakan orang itu tertarik dengan anda atau bisa juga dengan topik yang sangat se frekuensi. Kontak mata yang menarik adalah ketika kita bisa sama-sama menghargai atau menilai hal yang seharusnya pantas sesuai dengan situasi yang berjalan sesuai. Sebaliknya, orang yang lebih sering menghindari kontak mata saat berbincang dengan kita biasanya menandakan ketidaktertarikannya dan ketidaknyaman atas perkatan kita. Selain itu, ada kemungkinan juga ia merasa tidak nyaman, mengakibatkan terganggu dengan hal yang sedang terjadi atau di alami, maupun ada hal yang berbeda yang dapat mengganggu pikiran dan perasaan saat berkomunikasi dengan kita.

  • Mulut

Selain kegunaan mengeluarkan kata-kata, mulut juga berfungsi sebagai alat penyalur bahasa tubuh yang memiliki sejuta makna ketika manusia berhasil menggunakannya. Apalagi ketika kita memperlihatkan ekspresi wajah tersenyum, akan tetapi hal itu tidak selalu menandakan kebahagiaan, namun juga bisa menjadi sarkasme, sinisme, ataupun cara menyembunyikan kesedihan yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun