Mohon tunggu...
INAYAH MAULAYA
INAYAH MAULAYA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bukan sempurna, tapi selalu mencoba

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemanfaatan Powtoon di SD pada Pengenalan Masa Pubertas

23 Oktober 2024   17:33 Diperbarui: 23 Oktober 2024   17:36 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/eduqonline

Inayah Maulaya, Muhammad Novan Zulfahmi

Pubertas merupakan fase pertumbuhan penting dalam kehidupan seseorang. Perubahan fisik dan emosional yang terjadi pada periode ini seringkali menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran pada anak. Tujuannya untuk memberikan pemahaman yang tepat dan menarik, diperlukan media pembelajaran yang efektif. Salah satu media yang dapat dimanfaatkan adalah Powtoon. Melalui animasi yang menarik dan interaktif, Powtoon dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan materi tentang masa pubertas kepada siswa SD (Pasaribu, N. 2024). Masa pubertas seringkali menjadi masa yang penuh tantangan bagi anak-anak. Perubahan fisik dan hormonal yang terjadi bisa membingungkan dan tidak nyaman. Tentu saja, kurangnya informasi akurat mengenai penuaan juga dapat menimbulkan mitos dan kesalahpahaman. Powtoon dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan tersebut. Melalui animasi yang sederhana dan mudah dipahami, Powtoon dapat membantu siswa memahami perubahan yang terjadi pada tubuhnya dengan cara yang menyenangkan (Dini Hari Pertiwi, dkk. 2022).

Powtoon memiliki banyak keunggulan sebagai alat pembelajaran. Animasi yang menarik dan interaktif dapat membuat konten dewasa menjadi lebih hidup dan mudah diingat. Powtoon juga memungkinkan interaksi antara siswa dan bahan ajar. Fitur seperti kuis dan permainan membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan efisien. Mengajarkan atau mengenalkan kedewasaan merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak khususnya pada masa pra remaja (Pristiwati, R. dkk. 2023). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia telah menekankan pentingnya memasukkan pendidikan pubertas ke dalam kurikulum sekolah dasar. Hal ini karena pendidikan pubertas sejak dini dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman yang sehat tentang tubuh, emosi, dan hubungan mereka.

Undang-Undang Dasar (UUD 1945) menjamin hak atas pendidikan bagi seluruh warga negara, termasuk anak. Pasal 31 UUD menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak atas pendidikan dan pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan akses terhadap pendidikan bagi semua orang. Tidak hanya hal di atas, masih banyak asas konstitusi yang lebih penting bagi pendidikan teknik, yaitu ayat (1) pasal 28C UUD 1945 yang berbunyi: Setiap orang dapat mengembangkan dirinya dengan mempelajari kebutuhannya yang sebenarnya. Memperoleh ilmu pengetahuan dan manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Powtoon paling baik digunakan di sekolah dasar untuk memperkenalkan kedewasaan menggunakan teori konstruktivis. Teori konstruktivisme merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan bahwa pengetahuan diciptakan oleh individu melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Kita tidak hanya menerima informasi mentah saja, namun mampu mengolah dan menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada (Sugrah N. 2019). Penggunaan Powtoon untuk mengajarkan kedewasaan di sekolah dasar sangatlah efektif. Dengan menggunakan Powtoon, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, interaktif dan informatif bagi siswa. Ini membantu siswa menjadi lebih sadar akan penuaan dan menghadapi perubahan ini dengan sikap positif.

Dini Hari Pertiwi, dkk.2022 . Literasi TIK dan Media Pembelajaran. Pradina Pustaka: Sukoharjo

Pasaribu, N. (2024). Strategi pelayanan pastoral untuk mencegah perilaku seks bebas di kalangan remaja. PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan, 15(1), 47-62.

Pristiwati, R., Prabaningrum, D., Rachmawati, A., Maharani, A. T., Islamy, A. B. D., Fauzizah, A. D., ... & Trifena, L. (2023, December). Pembelajaran Profesional dan Bermakna dengan Video Animasi Powtoon. In Seminar Nasional Literasi Prodi PBSI FPBS UPGRIS (pp. 1124-1129).

Sugrah, N. (2019). "Implementasi Teori Belajar Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sains". Ilmu Pendidikan, 19(2).

._____Undang-Undang Dasar1945 Pasal 31 Ayat (1)

._____Undanga-Undang Dasar 1945 Pasal 28C ayat (1)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun