Mohon tunggu...
Inayah Hanum
Inayah Hanum Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menyukai dunia tanaman. Tapi juga mulai menyukai menulis dan bergabung di grup-grup menulis. Orang bilang saya pendiam. Namun, dalam diam saya ingin mempunyai karya. Harapan saya saat ini bisa mengajak anak didik saya juga menyukai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Asyik Menulis Bersama Kompasiana

23 Oktober 2022   20:06 Diperbarui: 23 Oktober 2022   20:09 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat memperingati hari lahir Kompasiana. Semoga ucapanku ini tidak terlambat ya. Diusiamu yang masih remaja ini kau tampak semakin good looking, lincah, menarik dan bikin betah berlama-lama denganmu. 

Aku belum lama mengenalmu tapi kamu sudah  menjadi teman yang asyik. Dulu seusiamu kini,  jika aku ditanya apa hobiku, aku menjawab menulis. Tapi tidak seperti umumnya hobi, aku jarang-jarang menulis. Rupanya hanya pengakuanku saja ya hobi menulis. Duh, malunya.

Awal menulis saat aku SMP, itupun hanya beberapa kali dikirim ke majalah. SMA yang kuingat aku hanya menulis di majalah dinding sekolah, itupun tidak setiap bulan. Lanjut menulis saat aku kuliah. Mencoba menulis profil pemuda dan dimuat di majalah. Walaupun majalah biasa sudah senang rasanya.

Di perguruan tinggi aku masuk ke keguruan dan memilih jurusan Bahasa Indonesia. Aku banyak mempelajari tentang teori seputar menulis. Dan itu sangat membantu dan menambah pengetahuanku tentang teknis dalam menulis.

Saat menjadi guru aku hanya menulis semauku. Memotivasi siswa menulis aku sendiri tak punya banyak karya. Duh, tambah memalukan ini. Hingga suatu hari aku bertemu dengan adik tingkat yang juga menjadi guru. Aku terkejut melihat percepatannya yang luar biasa. Selama pandemi dia mengikuti even menulis. Sudah puluhan buku antologi yang ia hasilkan bersama komunitas menulis dia ikuti. Berderet piala tersusun rapi di rumahnya. 

Aku seperti tertampar segera bangun dari tidur. Selama pandemi karya apa yang sudah kuhasilkan? Nyaris tak ada. Hanya coretan curahan hati terselip di buku tulisku. 

Aku mulai mengikuti jejak adik tingkatku meski tertatih. Sangat benar pepatah yang mengatakan"Di mana ada kemauan di situ ada jalan." Aku dipertemukan dengan even-even menulis. Seperti mimpi aku sudah punya lima buku antologi. Dan masih ada yang.menunggu antrean naik cetak. 

Bersyukur tak terhingga aku pun dipertemukan oleh teman dengan kelas belajar menulis asuhan Omjay. Betapa banyak teman-teman yang semangat belajar menulis. Mereka luar biasa bisa mengikuti dengan cepat. Pembelajar yang hebat.  Jadi malu sendiri aku yang seperti keong. Tapi aku tak boleh putus aja. Biarlah aku menjadi diriku sendiri sambil terus belajar.

Di kelas itu pula aku mengenal menulis di blog. Sesuatu yang dulu baru dengar namanya, tahu bentuknya tapi tidak tahu bagaimana bisa menulis di sana. Senang rasanya bisa ikut pelatihan menulis di blog bersama pak Brian. Ternyata aku bisa. Seusiaku yang jelita, jelang lima puluh tahun baru melek sedikit teknologi menulis. Dan ikut ikut tantangan menulis 30 hari di blog diadakan oleh Omjay.

Di kelas menulis itu juga aku mengenal lebih jauh Kompasiana. Dulu hanya pernah membaca tulisan di sana. Lagi-lagi Omjay yang menularkan. Begitu besar jasa Omjay pada perjalanan menulisku. Kami ditantang lagi menulis setiap hari di Kompasiana selama 60 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun