Mohon tunggu...
Inayah Ainun
Inayah Ainun Mohon Tunggu... -

Sedang menuntut ilmu di UIN Jakarta Jurusan Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mimpi Apa Tadi Malam?

1 Maret 2015   13:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Togel adalah salah satu jenis judi yang masih digemari oleh sebagian masyarakat. Walaupun masyarakat mengerti bahwa itu adalah cara yang salah dan diharamkan oleh hukum Islam tapi tetap saja masyrakat yang mempunyai status agama di KTP beragama Islam tetap saja menjalani praktek judi yang satu ini. Ya, mungkiin inilah yang disebut dengan Islam KTP.

Sebut saja Poniman, dia adalah seorang bapak dari dua anak dan mempunyai istri satu yang sangat galak sekali. Istrinya selalu menuntut agar Poniman mendapatkan uang yang banyak untuk menghidupi istri dan anak-anaknya. Sedangkan pekerjaan Poniman hanyalah seorang penjual cilok keliling. Setiap hari dia mengayuh sepedanya berkeliling desa menjajakan dagangannya. Tak pernah lupa pula dia nongkrong di depan pintu masuk sebuah sekolah dasar ketika jam istirahat datang. Karena konsumen yang paling menggemari cilok ini adalah kalangan anak-anak. Dan anak-anak di SD tersebut sudah menjadi langganannya.

Karena ia merasa tak cukup dengan penghasilannya dari menjajakan ciloknya diapun mencoba peruntungan di meja judi dengan mencoba membeli togel. Hampir setiap minggu dia membeli togel. Kalau beruntung dia menang dan kalau lagi ketiban sial maka togel yang ia beli itu tidak mendapat hasil. Artinya dia rugi.

Sore hari, para kaum ibu-ibu sedang merumpi di bawah pohon jambu depan rumah Poniman. “Aku semalam bermimpi melihat ada lima belas ekor monyet menyerang rumahku, yang lima datang dari arah selatan, tiga datang dari arah barat, dan tujuh lagi datang dari utara. Tidak tahu apa sebabnya tiba-tiba monyet itu datang ke rumahku dan menyerbu pohon rambutan itu (sambil menunjuk ke samping rumah) dan dalam sekejab rambutannya habis”, kata Ibu Winarni tetangga Poniman. Dia menceritakan mimpinya tadi malam kepada Elis istri Poniman dan dua tetangga lainnya.

Ternyata diam-diam Poniman menguping pembicaraan para ibu-ibu rumpi itu. Otak togelnya pun keluar ketika mendengar angka lima belas. Dia berencana membeli togel dengan angka lima belas. Memang mungkin nasib Poniman sedang beruntung. Seminggu kemudian hasil togelnya keluar dan dia menang dan mendapatkan uang sebesar 500 ribu. Diapun merasa sangat senang dan menceritakan kepada Elis sang istri. “Bu, liat nih Bapak bawa uang banyak”, kata Ponimann kepada istrinya yang sedang asyik menonton sinetron kesukaannya sambil menunjukkan lembaran 50 ribuan sebanyak sepuluh buah. “Uang dari mana Pak?” tanya Elis heran. “Halah jangan sok bungung gitu, biasalah hasil togel,” kata Poniman bangga. “Ini gara-gara mimpinya Winarni seminggu yang lalu yang diceritakan kepada Ibu, dia bialng dia melihat 15 monyet menyerang rumahnya, terus bapak beli aja togelnya dan akhirnya menang juga”, cerita Poniman bangga. “Besok pagi, saya mau tanya ke Winarni mimpi apa dia malam harinya, siapa tahu beruntung”, ucap Poniman sambil tertawa-tertawa kecil meninggalkan istrinya.

Sore harinya, Elispun bercerita kepada Winarni tentang apa yang dialami oleh suami kesayangannya itu. Winarni merasa sangat berdosa, karena ada orang yang menjadikan mimpinya itu menjadi sarana untuk bermaksiat kepada Allah. Walaupun Elis hobi ngerumpi, tetapi dia juga rajin mengikuti pengajian Majlis Ta’lim Musholla depan rumahnya. Sebenarnya Elispun demikian tapi mungkin karena kemiskinan yang menjadikan dia juga mendukung perbuatan suaminya yang jelas-jelas dilarang oleh Allah.

Pagi harinya, ketika Winarni sedang asyik menyiapkan sarapan di dapur, tiba-tiba datang Poniman dengan wajah berseri-seri. “Win, semalam mimpi apa kamu?”, tanya Poniman tiba-tiba. “Ternyata benar dia ke sini”, kata Winarni dalam hati. “Mang, tahu nggak ini apa?” tanya Winarni keepada Poniman sambil menunjukkan sebuah palu yang dia ambil di bawah meja. “Tahulah, itu palu”, jawab Poniman singkat. “Tahu nggak fungsinya apa?” tanya Winarni lagi. “Itukan alat pertukangan,” jawab Poniman. “Kalau buat mukul kepala orang gimana ya?” tanya Winarni kepada Poniman sambil mengayun-ayunkan palu yang ia pegang. “Janganlah, bisa pecah nanti kepala orang itu, kamu bisa masuk penjara,” jawab Poniman. “Ow, gitu ya,” gumam Winarni. “Eh, kamu semalam mimpi apa? Jangan diajak ngobrol terus dong saya,” kata Poniman mulai kesal. “Mau tahu jawabannya?”, tanya Winarni dengan nada tinggi. “Iyalah saya mau tahu,” jawab Poniman. “Saya mimpi kamu dipukulin sama tujuh orang malaikat memakai palu yang panjang ukurannya tujuh puluh senti di neraka dan kamu itu terbakar oleh api neraka yang panasnya tujuh puluh ribu kali lipatt api di dunia, puas kamu dengan jawaban saya? Tuh banyak angka yang tadi keluar dari mulut saya, silahkan kamu beli semua angka itu, siapa tahu kamu beruntung”, kata Winarni kepada Poniman dengan nada orang yang sedang marah. Ponimanpun lari terbirit-birit. Dan tak pernah lagi menanyakan tentang mimpi Winarni sejak kejadian itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun