Mohon tunggu...
Inayah Dwi Wulandari
Inayah Dwi Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Program Studi S1 Tarbiyah

Hobi saya adalah menulis, membaca, bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Santri di Era Milenial: Pilar Pendidikan dan Pembangunan Karakter

1 Januari 2024   10:52 Diperbarui: 1 Januari 2024   10:54 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada zaman milenia ini, peran santri bukan hanya sebatas pada wilayah Keagamaan saja, tetapi harus menjadi pilar didalam pendidikan dan pembentukan karakter. Saya menulis artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana Santri, dengan nilai keislamannyam berkontribusi dalam membentuk penerus/generasi yang tanggu dan berdaya saing di era digital ini.

Artikel ini akan memperdalam tentang bagaimana santri di era milenial ini bukan hanya sebagai pelajar/penuntut ilmu keagamaan sajam tapi bisa menjadi pilar utama dalam pemngembangan pendidikankarakter. Adanya santri didalam lingkungan pesantren bukan hanya mepererat niali-nilai keislaman, tapi juga memberikan peran positif dalam membentuk pribadi yang berkualotas di era zaman milenial ini. Artikel ini akan membahas pera santri didalam pendidikan, pembangunan karakter, dan dampak terhadap masyarakat lua diera zaman milenial.

1. Peran Santri dalam Pendidikan 

Santri di era milenial bukan hanya terbatas hanya belajar agama semata. Pesantren sekarang sudah menjadi pusat pendidikan yang menyeluruh, mencangkup ilmu pengetahuan umum dan ketrampilan praktis. Santri diberdayakan sebagai pelajar yang mempunyai paham mendalam tentang agama dan juga sekaligus mempunyai kecerdasan multi-dimensional. Mereka bukan hanya mengahfal kitab suci, tetapi juga melibatkan pembelajaran aktif ilmu pengetahuan, matematika, teknologi.

2. Pembangunan Karakter Santri 

Pesantren menjadi lingkungan untuk membentuk karakter  yang kuat dan beretika. Santri dilatih melalui kejujuran, kedisiplinan, bertanggung jawab, dan peduli akan sosial. Pendidikan karakter ini bukan hanya berdampak pada kehidupan keseharian santri di pesantren, tapi membekas dalam berinteraksi di masyarakat yang luas. Santri menjadi contoh nyata bahwa nilai keislaman bisa diterapkan didalam kehidupan harian santri yang penuh tantangan.

3. Santri dan Era Digital

Di zaman digital santri tidaklah tertinggal. Mereka diberi pendidikan tentang bagaimana menggunakan teknologi secara bijak dan tentunya dengan nilai keagamaan. Dengan menggabungkan pengetahuan agama dan ketrampilan teknologi, santri menjadi Agen of Change (Agen perubahan) menhadapi tantangan di zaman milenial ini tanpa menghilangkan identitas keislaman mereka. Ketrampilan ini juga membuka peluang mereka untuk berkontribusi dalam pemanfaatan teknologi untuk kebaikan masyarakat.

4. Dampak Positif pada Massyarakat yang Luas

Peran santri yang semakin terbuka tidak hanya memberikan dampak positif pada diri mereka sendiri, tapi juga masyarakat luas. Para santri menjadi agen perubahan yang menyebar kebaikan, toleransi, dan juga kedamaian. Pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki santri bisa digunakan untuk membantu memecahkan berbagai masalah sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun