Hati-Hati Menjaga Hati
"Ketahuilah bahwa dalam tubuh manusia terdapat segumpal darah. Jika segumpal darah itu baik, maka baiklah seluruh tubuh. Tetapi jika segumpal darah itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuh, tidak lain segumpal darah itu melainkan hati".
Berdasarkan hadist  tersebut diatas, mengandung pengertian bahwa  semua aktifitas torehan  baik buruknya amal perbuatan oleh makhluk bernama manusia tergantung kondisi hati seseorang jika hatinya bersih otomatis akan menghantarkan pikiran jernih , dan pikiran jernih akan menghantarkan keputusan jernih pula, dan keputusan jernih akan melahirkan tindakan jernih semua itu  bermula dari hati yang bersih sehingga semuanya menuju kepada aktifitas jernih, tulus, lurus, dan berpotensi melahirkan kawasan-kawasan  kebaikan  namun sebaliknya jika hatinya kotor maka seluruh tindakannya akan kotor pula karena itulah manusia memiliki tugas untuk selalu  merawat hati agar tetap dalam kondisi bersih, agar  hati tetap menjadi gudang berbagai macam permata berharga, hingga mencapai puncak tingkat  kebahagiaan didunia  dan akhirat itulah  mata hati (bashirah) yang menjadi modal utama untuk mendekat diri kepada Allah SWT Â
Kondisi hati  manusia mencerminkan identitas seseorang "Just as water reflects the face, so one human heart reflects another" ( hati diibaratkan  sumber mata air, bila sumbernya kotor, maka kotorlah airnya, namun bila sumbernya bersih, maka bersihlah airnya)  jika demikian maka betapa pentingnya peranan hati , karena itulah kita  harus terus menerus menjaganya agar tetap bersih tidak tercemar dengan noktah kotor yang akan menjadikan hati penuh dengan lumpur hitam seperti virus keangkuhan , sombong, takabur, hasad, iri, dengki dan riya dalam beramal semua itu masuk kategori  yang akan mengotori kejernihan hati, ingat bahwa  apa yang ada dalam hati seseorang itulah yang keluar dalam tindakan, begitu juga jika sedang  menilai seseorang,  berarti kita sedang meraba-raba isi hatinya, dan pada akhirnya kita akan mengambil kesimpulan  bahwa apa yang  ada di dalam hati itu akan menggambarkan sosk siapa saya, siapa dia, dan kita bisa saja menyimpan pikiran dan perasaan yang bersifat rahasia di dalam hati dengan anggapan bahwa  tak satu orang akan mengetahuinya, namun harus diingat  kita tidak bisa menyembunyikannya segala sesuatu yang ada dalam hati dari pengawasan Allah SWT .
BangkitMedia
Allah SWT  maha mengetahui  kondisi hati setiap hamba-Nya, hati yang dijaga senantiasa akan memancarkan kekuatan iman, semakin tenang dengan melakukan kebaikan-kebaikan, dengan kata lain, hati seorang akan semakin hidup dengan konsisten (istiqomah) dalam ketaatan semata kepada-Nya, dan jika itu berhasil dilakukan secara terus-menerus, insha Allah, kebahagiaan akan semakin nyata dalam kehidupannya, akan tetapi karena lemahnya iman, banyak di antaramanusia yang abai terhadap masalah hati ini, padahal bahagia tidaknya setiap orang sangat bergantung pada kondisi hatinya,  untuk itulah penting sekali setiap manusia memahami masalah ini, karena jika tidak, bisa jadi hati yang seharusnya tetap bersih akan terkontaminasi dengan sifat-sifat buruk yang akan mewarnai kelamnya hati
Karena itu keberadaan hati yang dijelaskan dalam  keilmuan Islam yang dikutip dari sumber Islam, yaitu Al-Quran dan Al-Hadis dapat memberi pemahaman yang benar dan kehati-hatian bagi manusia dalam  menjaga kejernihan, pemahaman ini akan mengantarkan kebenaran dalam mewujudkan ketenangan diri tanpa terjadi lagi kontradiksi dalam mempertahankan mana yang benar dan tidak dari persepsi-persepsi yang liar,  tidak memiliki sumber dari Al-Quran dan Al- Hadis, karena kandungan pembelajaran dalam Al-Quran dan Al-Hadis dapat diambil satu kesimpulan bahwa hati yang selamat adalah hati yang bersih dari penuhanan terhadap benda  dengan banyak beristighfar, oleh karena itu hati harus  senantiasa diisi dengan mengingat dan menjalin cinta dengan Allah SWT dengan senantiasa  melakukan sholat, berdzikir, senantiasa membaca Al-Qur'an, memohon ampun, selalu Ingat Allah Swt, redam hawa nafsu dan amarah, berkatalah yang baik atau diam, perbanyaklah muhasabah diri dengan selalu mengecek setiap saat sebelum beranjak tidur, adakah hal buruk yang dilakukan selama harui ini ? anggap saja sebagai latihan menghisab diri sebelum kelak dihisab dihadapan Allah SWT
Kesimpulan
Dalam konteks ajaran Islam, definisi hati tidak sekedar  merupakan organ tubuh ansich , tetapi juga pusat perasaan, niat, dan keimanan seseorang, dalam keyakinan Islam penyakit hati adalah gangguan pada hati dan perasaan seseorang yang dapat mempengaruhi perilaku dan perbuatannya, seperti riya' "beramal untuk pamer", iri dan dengki "merasa tidak senang atas keberhasilan  orang lain,  penyakit  hasad alias menginginkan hilangnya nikmat orang lain" dan kemarahan/kebencian (menyimpan dendam). Hal tersebut dapat mengganggu hubungan kita dengan Allah SWT dan sesama umat manusia, karena itulah pentingnya untuk menjaga hati melalui kualitas Ibadah, dan  dengan  hati yang bersih, ikhlas, dan  sehat akan membawa ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup, hingga begitu mudah membangun hubungan baik dengan orang lain tanpa ada sikap curiga, sebaliknya selalu  membuka pintu maaf atas kesalahan orang lain itulah puncak dari hati yang bersih.... Wallahu A'lamu Â
Kamis, 26 Desember 2024
Kreator Kompasiana : Inay Thea Cileungsi-Bogor