Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Hindari Jebakan Berita Disinformasi

11 Desember 2024   07:16 Diperbarui: 16 Desember 2024   17:30 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hindari Jebakan  Berita Disinformasi


Seiring berkembangnya zaman kebebasan informasi tanpa bataspun semakin menggelindan apa yang kita butuhkan tinggal ada kemauan berselancar mencari informasi dari media social yang kerap kali menjadi pilihan pavorit, atau   real time , hatta berbagi informasi sekalipun dengan mudah disajikan atau sebaliknya mencari informasi melalui  Twitter, Facebook, atau Instagram dan lainnya bisa dengan mudah didapatkan atau disebar kepada kerabat di berbagai lini, dan tidak jarang informasi yang tersebar tanpa filter langsung dibungkus menjadi sebuah berita di beberapa media massa tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu, atau sebaliknya mengambil sumber berita dari hasil berselancar yang kemudian dijadikan sebagai berita yang layak untuk disebarkan kembali tanpa melalui telaahan yang baik, mendalam dan  rasional, jika kondisinya demikian demikian maka sangat wajar jika  sering didapatkan  informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, informasi bersifat hoax, bohong, dan tidak jarang ada informasi yang bersifat disinformasi yang menyesatkan publik

iStock
iStock

Perlu disadari bahwa bahwa disinformasi ini  sangat berbahaya  karena itulah kita dituntut untuk selalu waspada terhadap berita-berita yang disajikan jika tidak, kita akan terperangkap dalam jebakan berita yang bersifat disinformasi yang sangat berbahaya karena bisa menyesatkan, merusak kerukunan, membuat kecemasan, bahkan bisa merusak persatuan  mengapa? karena disinformasi penyebaran informasi palsu yang disebarkan secara strategis, taktis  dengan tujuan semata-mata untuk menimbulkan kerugian , dan kegaduhan public pada akhirnya bisa terjadi konflik horizontal


 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia (KBBI)  disinformasi didefinisikan sebagai informasi yang salah namun sengaja dibagikan ke khalayak umum dengan tujuan membuat masyarakat merasa resah, menimbulkan kegaduhan diranah public bisa berupa penipuan, ancaman, permusuhan, kebencian  yang dapat membahayakan orang lain baik secara individu maupun kelompok, dari pengertian ini kita bisa membayangkan  betapa bahaya yang akan ditimbulkan  oleh berita-berita yang bersifat disinformasi  yang dengan sengaja disebarkan semata-mata untuk menimbukan chaos (kekacauan dan kebingungan total)  ditengah masyarakat, dengan demikian penyebaran  disinformasi menimbulkan ancaman yang sangat signifikan terhadap masyarakat dan merusak kepercayaan terhadap sumber informasi di dunia yang didominasi oleh konektivitas digital , perlu diingat bahwa niat  menipu adalah karakteristik utama dari berita yang bersifat disinformasi, karena sengaja dirancang untuk menyesatkan, biasanya dengan motif yang berakar pada kepentingan politik, ideologis, atau ekonomi,sosial  yang memperkuat ancaman inherennya.

Hukumonline
Hukumonline

Berikut beberapa yang akan ditimbulkan akibat dari disinformasi  :
  • Skeptis dan ketidak pastian: Disinformasi menjadikan Individu menjadi terlalu berhati-hati dan mempertanyakan keaslian informasi yang didapatkan, untuk itulah harus mengedepankan berpikir kritis, mencari sumber dan mengutip informasi secara teliti merupakan alat penting untuk mengatasi keraguan atas informasi yang didapatkan.
  • Menimbulkan Perpecahan dan Polarisasi: Disinformasi dapat  memicu perpecahan dan polarisasi dalam kehidupan masyarakat, karena itu  setiap individu harus menjadi  selektif dalam menerima informasi , dan berupaya untuk menyajikan pandangan fakta yang objektif dan tidak bias
  • Manipulasi Emosi: Disinformasi dipastikan dapat mengeksploitasi emosi negatif, seperti rasa marah, takut, cemas, ketidak percayaan, dan disinformasi sengaja disebarkan untuk  memanipulasi individu agar mempercayai informasi yang salah atau menyesatkan.

Kesimpulan

            Tidak bisa dipungkiri setiap individu sangat membutuhkan informasi sebagai sebuah pengkayaan pengetahuan bahka ini sudah menjadi  menjadi menu setiap hari, kebutuhan setiap manusia namun dalam mencari atau menyebarkan informasi selayaknya harus mengedepankan sikap kritis, profesional, rasional , logis, dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya sehingga terhindar dari informasi  menyesatkan yang berakibat dapat menimbulkan kegaduhan. No Hoax. Demikian semoga bermanfaat

Cileungsi, Rabu, 11 Desember 2024

Kreator Kompasiana : Inay thea

Dokpri
Dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun