Menjadikan Sepanjang Jalan Rawa Bengkel RW.07 Kelurahan Cengkareng Barat Sebagai Koridor Utama  BERAPI "Bersih dan Rapih"
Sebuah diskusi panjang  pada  pertemuan focus group diskusi (FGD) di RW. 07  Kelurahan Cengkareng Barat dalam  menentukan tema kawasan yang nantinya dijadikan sebagai icon bagi wilayah RW.07, namun ada sedikit tanya seberapa penting tema kawasan bagi wilayah yang menjadi lokasi perencanaan CAP?  tentu asja jawabannya sangat penting mengingat tema kawasan diharapkan menjadi spirit bagi warga masyarakat dalam mendukung upaya  menata kawasan agar terjadi perubahan wajah dari kumuh ringan menjadi tidak kumuh melalui intervensi kegiatan,oleh karenanya keberadaan tema kawasan tidak sekedar sebuah tema yang hanya bisa dinikmati saat membaca tetapi spiritnya harus bisa diimplementasikan dalam laku keseharian sehingga lingkungan menjadi hijau, bersih dan lestari,  lalu apa hubungannya dengan tema kawasan yang sudah disepakati  adalah "BERAPI" alias Bersih dan Rapih" rasanya jika ada kesadaran kritis bersifat kolektif dari seluruh warga masyarakat untuk menjaga lingkungan maka otomatis lingkungan permukiman  akan menjadi bersih dan rapih ini mencerminkan kesadaran masyarakat dalam merawat, dan menjaga kualitas  lingkungan khususnya di RW. 07, sedangkan BERAPI bisa juga dimaknai dari aspek  semangat yang selalu menyala dalam jiwa masing-masing tidak mengenal kata malas,  tidak merangkai kata-kata indah ebagai sebuah alasan atas ketidak pedulian dalam merawat lingkungan tetapi lebih terhadap perilaku keseharian sebagai rekam jejak warga bergerak bersama-sama dalam memelihara lingkungan permukiman yang sehat, bersih, rapih dan tertata
Memahami filosofi BERAPI sebagai sebuah tema warga masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut menyatakan dengan sadar bahwa tema berapi  sangat cocok menjadi sebuah tema kawasan dalam menata kampung khususnya di koridor utama sepanjang jalan  Rawa Bengkel kurang lebih 1500 meter kiri- kanan yang diapit oleh sungai ini akan terlihat lebih menarik before,  after jika sudah dilakukan penataan yang menyesuaikan dengan karakter lokal, lalu apa yang menjadi persoalan prioritas di RW 07 ?  melihat dari data baseline yang sudah diinput oleh warga masyarakat melalui pendekatan gece alias gerak cepat para dawis yang tidak kenal lelah mendampingi warga masyarakat untuk menginput secara mandiri data baseline rumah tangga dan lingkungan meskipun belum semua warga menginput namun dapat dilihat bahwa persoalan terbebar sebagai penyumbang kekumuhan terbesar adalah ketidak mampuan menampung limpasan air hujan hal ini dapat menyebabkan terjadinya banjir kondisi ini menggambarkan  ada permasalahan  pada infrastruktur drainase yang menyempit sehingga air tidak bisa mengalir, adanya pendangkalan, penumpukan sampah, dan kondisi drainase  yang sudah rusak berdampak terhadap sering terjadinya banjir dilingkungan permukiman RW.07 , dan terbukti dari hasil diskusi dikelompok fisik lingkungan yang anggota kelompok diskusinya terdiri dari para ketua RT  lebih banyak mengusulkan  perbaikan drainase lingkungan ini sejalan dengan hasil pendataan baseline artinya warga masyarakat dalam melakukan input data baseline mencerminkan apa yang mereka lihat, mereka alami dan mereka rasakan, namun demikian ada juga seba lain adalah adanya persaingan penggunaan lahan semakin tinggi, mengakibatkan tumbuh permukiman kumuh, berkembangnya  permukiman kumuh menyebabkan turunnya kualitas lingkungan, akan tetapi persoalan yang paling menonjol jika melihat dari data baseline di RW.07 masalah terbesar adalah ketidak mampuan menampung limpasan air hujan hal ini dapat menyebabkan terjadinya banjir kondisi ini terjadi  menggambarkan  ada permasalahan  pada infrastruktur drainase yang menyempit sehingga air tidak bisa mengalir, adanya pendangkalan, penumpukan sampah, dan kondisi drainase  yang sudah rusak berdampak terhadap sering terjadinya banjir dilingkungan permukiman RW.07 , dan terbukti dari hasil diskusi dikelompok fisik lingkungan yang anggota kelompok diskusinya terdiri dari para ketua RT  lebih banyak mengusulkan  perbaikan drainase lingkungan ini sejalan dengan hasil pendataan baseline artinya warga masyarakat dalam pengisian data baseline menggambarkan kondisi yang mereka alami dan rasakan
Lalu apakah hanya aspek infrastruktur saja a yang menjadi permasalahn di RW 07 ? ternyata tidak hanya persoalan fisik semata karena dari hasil diskusi kelompok ekonomi dan social yang beranggotakan kaum ibu banyak menyoroti permasalahan ekonomi dengan mengangakat issue  kondisi UMKM diwilayah yang mengalami kendala antara lain minimnya permodalan artinya perlu akses kelembaga permodalan, minimya pegetahuan tentang pemasaran yang bersifat digital, minimnya sarana untuk usaha, minimnya pengetahuan pembukuan keuangan, kemasan hasil usaha produktif, dan perluasan pasar, sedangkan dalam bidang social  banyak menyoroti soal kesehatan tentang bagaimana penurunan stunting,  anak putus sekolah usia SMP, dan SMA , penyakit menular (TBC, dan HIV), pPerilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) social budaya meliputi sanggar betawi,  marawis, peralatan hadroh, kasidah yang masih membutuhkan tim pelatih, peningkatan keterampilan bagi kaum perempuan tentang keterampilan menjahit, memasak, mengemudi dan merias , bagaimana mengatasi kenakalan remaja, dan peredaran narkoba semua ini disampaikan secara lugas oleh kelompok diskusi ekonomi dan social, semua permasalahan yang menjadi tema diskusi dalam focus diskusi kelompok (FGD) tingkat RW menjadi sesuatu yang sangat berarti sebagai bahan telaahan bagi penentu kebijakan dalam mengatasi prioritas permasalahn yang ada di RW.07 khususnya.
Jum'at, 12 Juli 2024
Kreator: Inay Tea
