Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ada Apa di Sekretariat RW.011 Kelurahan Kapuk, Kec. Cengkareng, Kota Jakarta Barat

10 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 10 Juli 2024   14:36 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada Apa  di Sekretariat RW 011  Kelurahan Kapuk, Kec. Cengkareng, Kota  Jakarta Barat

Selasa malam Tanggal  09 Juli 2024 adalah untuk yang ketiga kalinya mengadakan kegiatan focus group diskusi (FGD) bertempat di Kantor  Sekretariat RW.11 Kelurahan Kapuk, Cengkareng,   dihadiri dari unsur Kelurahan Kapuk, TIM Ahli Subappenda Jakarta Barat, Ketua RW 04, LMK, FKDM, para Ketua RT dari 01-016,  Kordinator Dawis, Koordinator Jumantik, PKK RW, dan pengurus RW. 04 sesuai tertera dalam undangan acara dimulai jam 19.30 tidak seperti biasanya lazimnya terjadi adalah keterlambatan para peserta undangan hingga berdampak terhadap molornya acara namun pemandangan tersebut tidak berlaku diwilayah RW. 011 Kelurahan Kapuk karena kedatangan peserta FGD tepat waktu pemandangan yang sangat  membanggakan bagaimana tidak ? mereka datang lebih awal karena disiplin waktu  menandakan keseriusan para pemangku wilayah  untuk perbaikan lingkungan permukiman melalui program community action plan (CAP) tahun 2024

Dokpri
Dokpri

Mengapa RW. 011 masuk dalam kegiatan CAP ? karena wilayah RW. 011   termasuk wilayah kategori kumuh ringan sesuai pergub Nomor. 90, Tahun 2018 karena itu Pemda DKI memiliki komitmen untuk menuntaskan wilayah kumuh tersebut melalui intervensi kegiatan supaya terbebas dari kumuh untuk tahun 2024, dan  ini baru pada tahap perencanaan melalui kegiatan identifikasi langsung  bersama masyarakat supaya nantinya diharapkan dapat menghasilkan sebuah dokumen perencanaan sebagai bahan dasar dalam pelaksanaan kegiatan di tahun 2025 itulah pentingnya kumpul bersama warga untuk sama-sama menemu kenali permasalahan yang ada untuk memudahka dalm proses penggalian pada setiap permasalahan fisik lingkungan, ekonomi dan social atau lebih familiar dikenal dengan istilah TRIBINA (bina fisik, ekonomi, dan social) supaya lebih effektif dalam mengelola waktu saat diskusi dibagi kedalam 3 kelompok diskusi rantara lain :

Dokpri
Dokpri
  • Kelompok Fisik Lingkungan yang anggotanya lebih banyak didominasi oleh para ketua RT dengan pertimbangan mereka lebih paham kondisi infrastruktur lingkungan apakah jalan, drainase, penerangan Jalan Umum (PJU), Sanitasi, air bersih, penghijauan, persampahan, dan RTLH (rumah tidak layak huni)
  • Kelompok ekonomi ynang anggotanya didominasi oleh kaum ibu dari PKK dan dawis menggali permasalahan yang berhubungan dengan usaha ekonomi masyarakat apakah yang berhubungan dengan produksi, pemasaran digital, permodalan, pembukuan, penataan kaki lima yang ada dilingkungan RW.011,
  • Kelompk sosial sebagian anggotanya adalah perempuan dengan menggali permsalahan yang berhubungan dengan social antara lain : stunting, penyakit dominan, demam berdarah, pemulasaran jenazah, sosialisasi bahaya narkoba, banyaknya pengangguran usia produktif, minimnya keterampilan masyarakat, minimnya pengetahuan wirausaha, putus sekolah,dan  penertiban kaki lima,

Selesai  diskusi kelompok kecil  kemudian kordinator masing-masing kelompok didaulat sebagai moderator dalam menyampaikan gagasan hasil diskusi kelompok kecil dengan harapan ada beberapa masukan dari peserta lainnya atau bahkan ada tambahan dari anggota keompoknya namun justru yang terjadi saat diskusi pembahasan fisik lingkungan terjadi penambahan usulan kegiatan jalan lingkungan, dan drainase terutama soal volume dan usulan kegiatan apakah peningkatan jalan, perbaikan jalan atau pembangunan jalan yang sifatnya baru, begitu pula dalam usulan perbaika drainase rerata masyarakat mengusulkan kegiatan pemasangan uditch, dan ini termasuk usulan kegiatan mayoritas diusulkan  oleh masing-masing RT artinya betapa persoalan drainase menjadi permasalahan prioritas dan kemungkina menjadi salah satu penyumbang terjadinya kumuh di RW. 011  , begitu juga dengan perbaikan jalan lingkungan rata-rata ada disetiap RT, dan PJU

Dokpri
Dokpri

Pada kelompok sosial ekonomi yang disampaikan dari perwakilan dari kaum ibu menyoroti soal keterbatasan SDM yang dimiliki pelaku UMKM di wilayah baik yang berhubungan dengan produksi, pemasaran yang masih mengandalkan pola konvensional , dan kemasan hasil produksi serta perluasan pasar, permodalan menjadi permasalahn pada setiap pelaku UMKM semua yang diusulkan akan menjadi inputan dalam matrik usulan yang nanti akan menjadi pembahasan pada FGD 2, terakhir paparan kelompok social lebih menyoroti soal pengangguran diusia produktif yang harus mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, persoalan putus sekolah yang banyak terjadi ini berdampak terhadap keresahan social, penyakit dominan yang berkembang dimasyarakat, penertiban pedagang kaki lima, peningkatan keterampilan, dan maraknya peredaran narkoba, rawan criminal, minimnya pengetahuan dan keterampilan mengenai pemulasaran jenazah dikalangan ibu-ibu maupun laki-laki yang selama ini masih mendatangkan dari luar wilayah, keterampilan menjahit, pembuatan SIM gratis, pelatihan satpam, dan tatarias

Saking asyiknya pembahasan usulan di masing-masing kelompok tidak terasa waktu sudah menunjukkan tepat jam 23.30 sudah terlihat  raut kelelahan dari peserta fgd namun demikian masukan dari tim ahli soal nomenklatur  yang harus disesuaikan dengan bahasa perencanaan, karena itu akan ada konsultasi lanjutan, k cek lapangan untuk mengukur volume atas kegiatan yang diusulkan. Demikian

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun