Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa yang Membuat Sayyidina Ustman bin Affan Tidak Menangis Saat Mendengar Siksa Neraka dan Hari Kiyamat

23 April 2024   07:25 Diperbarui: 23 April 2024   09:42 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun Usman bin Affat adalah termasuk yang  disegani para Malaikat sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW berikut: "Utsman seorang pemalu. Kalau dia masuk sedang aku masih berbaring, dia pasti malu untuk masuk dan akan cepat-cepat pulang sebelum menyelesaikan keperluannya. Hai Aisyah, tidakkah aku patut malu kepada seorang yang disegani para Malaikat?" (HR Ahmad) 

Selain pemalu, Utsman juga dikenal dengan kedermawanannya mengeluarkan harta untuk kepentingan umat muslim beiau adalah khalifah ketiga dalam sejarah peradaban Islam. 

Mari kita renungkan kisah Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu menangis saat mendengar  kuburan seharusnya menjadi pembelajaran bagi kita betapapun sekelas sahabat Usman bin Affan termasuk sepuluh sahabat yang dijamin masuk syurga hatinya tetap bergetar saat disebutkan suasana di alam kubur sampai menangis, lalu bagaimana dengan kita yang tidak ada jaminan sama sekali sebagai ahli syurga karena itu tugas kita adalah terus menerus melakukan ketha'atan kepada Allah SWT sambil berdoa agar diselamatkan dari adzab Neraka, sebagaimana sabda Rasulullah SAW "Wahai manusia, berlindunglah kalian dari siksa (azab) kubur, sesungguhnya azab kubur itu benar adanya." (HR Ahmad).  Demikian semoga menjadi renungan bersama

Selasa, 23 April 2024

Kreator: Inay Cileungsi - Bogor

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun