Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harga Beras Mencekik, Rakyat Miskin Makin Terjepit

23 Februari 2024   07:20 Diperbarui: 23 Februari 2024   07:47 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenaikan harga beras diatas sudah termasuk yang paling tinggi  kalau sudah seperti ini lalu bagaimana tindakan kita?  dengan ketusnya istri saya menyampaikan  tinggal bagaimana antisipasi dari pemerintah kok menjelang puasa selalu saja harga-harga mulai merangkak naik seharusnya ada tindakan antisipasi dari pemerinta sebagai pemegang regulasi bukankah salah satu tugas pokok pemerintahan yang adalah memberikan pelayanan umum kepada masyarakat (public servant).dengan keadaan seperti ini mustinya pemerintah gerak cepat dalam menjalankan fungsinya melayani rakyat sebelum terjadi kesengsaraan secara berjamaah karena bagaimanapun persoalan beras adalah menjadi kebutuhan semua rakyat berbagai tingkatan  termasuk rakyat jelatan sekalipun

 Tentu saja kejengkelan yang disampaikan istri saya dan emak-emak di group WA adalah juga mewakili kejengkelan  emak-emak lainnya  merasakan hal yang sama menghadapi lonjakan harga beras yang sepertinya sulit dikendalikan dan kekhawatiran emak-emak kenaikan ini diikuti  oleh kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya terlebih menjelas Ramadhan persoalannya adalah kepada kemampuan  daya  beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan di dapur jika semakin hari harga kebutuhan pokok kian melambung maka akan semakin mencekik leher rakyat  akibat lemahnya daya beli karena tidak seimbangnya antara penghasilan yang diperoleh dengan kebutuhan yang harus dipenuhi tentunya kondisi ini akan berbeda jauh dengan orang-orang berduit  sebesar apapun kenaikan harga kebutuhan pokok bagi mereka  tidak akan terlalu berpengaruh karena  kemampuan daya beli yang lebih dari segalanya

Dok. CNBC Indonesia
Dok. CNBC Indonesia

Apapun  cara meluapkan kekecewaan yang disampaikan emak-emak tentu rakyat hanya berharap   kenaikan harga beras ini menjadi perhatian  serius dari pemerintah yang notabene nya memberikan pelayanan (service) terhadap rakyat  disemua sector  karena  rakyat  tidak akan dapat berdiri sendiri memenuhi kebutuhan tanpa adanya pemerintah yang memberikan pelayanan publik terhadap warga negaranya salah satu bentuk pelayanannya  bagaimana cara mengendalikan harga beras supaya tidak memberatkan rakyat miskin, ada tindakan nyata yang lebih strategis itu yang ditunggu masyarakat bukan dengan sesederhana menyampaikan bahasa yang terdengar menyejukkan dengan  meminta masyarakat untuk tidak cemas karena stok beras di Perum Bulog saat ini masih mencukupi meminta masyarakat tidak perlu khawatir. (Jika harga) beras premium mengalami kenaikan  rangkaian kalimat ini  meluncur dari pejabat pemerintah  sekilas terdengar sejuk  namun sesungguhnya belum bisa menjawab jeritan rakyat yang tepuruk akibat menghadapi kenaikan harga beras yang cenderung semakin menggila .....

Jum'at, 23 Februari 2024

Kreator : Inay Thea

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun