Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Saat Pasukan Emak-Emak Terlibat Dalam Kegiatan Survey Calon Pelanggan Pam Jaya Kel. Joglo Jakarta Barat

22 Februari 2024   07:35 Diperbarui: 22 Februari 2024   07:44 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Pasukan Emak-Emak Terlibat Dalam Kegiatan Survey Calon Pelanggan Pam Jaya  Kel. Joglo Jakarta Barat

"Kondisi Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta saat ini sudah memasuki zona kritis hingga rusak akibat eksploitasi air tanah di atas ambang batas normal yang direkomendasikan. Kondisi ini sangat memprihatinkan sekaligus perlu segera dicarikan penanganannya."Kondisi cekungan air tanah Jakarta yang mencover 3 Provinsi (DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat) saat ini kondisinya sangat kritis akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan hingga mencapai 40%, seharusnya maksimum hanya 20% agar tidak terjadi intrusi air laut ke daratan, dan  maraknya penggunaan air tanah di DKI Jakarta menimbulkan banyak permasalahan. Selain menimbulkan turunnya permukaan air tanah dan berpotensi tenggelammnya sebagian wilayah DKI Jakarta, ternyata air tanah di DKI Jakarta telah terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli atau E coli. Hal itu ditemukan pada beberapa wilayah di Jakarta Utara dan sudah berada di atas batas maksimum kandungan Escherichia coli pada air. "( Sumber Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia Republik Indonesia)

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Pernyataan tersebut di atas adalah sebagai early warning atau alarm tentang batas ambang penggunaan air tanah di Jakarta dan ini sudah dicarikan solusinya oleh karena itu melalui pam jaya bekerjasama dengan konsultan untuk mengadakan survey awal tentang minat masyarakat beralih dari penggunaan air tanah beralih sebagai pelanggan  Pam Jaya  dengan mengambil sample beberapa kelurahan di Kota Adminstrasi Jakarta Barat antara lain : Kelurahan Semanan, Meruya Utara, Kembangan Selatan, Meruya Selatan, dan Kelurahan Joglo.

Pemilihan kelurahan ini tentu berdasarkan hasil survey tahun lalu,  dan juga atas pertimbangan bahwa kondisi air tanah di kelurahan tersebut  menggambarkan ada persoalan dalam penggunaan air tanah, namun begitu sample lokasi  kelurahan survey  tersebut menggambarkan DKI secara keseluruhan. Harus diakui bahwa kebutuhan akan air bersih menjadi hal yang utama bagi masyarakat tak terkecuali DKI Jakarta karena air merupakan merupakan salah satu komponen abiotik yang dibutuhkan dalam kelangsungan seluruh makhluk hidup di muka bumi kenyataannya dalam setiap aktifitas aktivitas manusia, air digunakan untuk kebutuhan konsumsi maupun sanitasi. Namun perlu diketahui bahwa air yang digunakan  digunakan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas manusia tersebut idealnya merupakan air yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitas sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah pusat maupun daerah. 

Dari segi kuantitas, kebutuhan air bersih diperkirakan mencapai 120 liter per orang setiap harinya (Badan Standar Nasional Indonesia, 2002). Sedangkan dari segi kualitas, air bersih dapat didefinisikan sebagai air yang tidak berbau, berasa dan berwarna sertamemenuhi baku mutu Permenkes No. 32 Tahun 2017 untuk kebutuhan sanitasi dan Permenkes No. 492 Tahun 2010

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Dalam survey kali ini saya kebetulan diamanahkan untuk mengkordinir  kegiatan di Kelurahan Joglo, kecamatan Kembangan yang berbatasan dengan Meruya Selatan di sebelah utara, Karang Tengah di sebelah barat, Srengseng di sebelah timur dan Larangan Utara di sebelah selatan , adapun  Jumlah KK: 13.875, Jumlah penduduk: 44.448 jiwa (2016), Jumlah RT: 115, Jumlah RW: 9, Kecamatan: Kembangan, Kepadatan: 9.164 jiwa/km (2016), Adapun yang masuk wilayah survey pam jaya adalah RW : 01, 02, 03, ,04, 06, 08 dan RW.09 persoalan berikutnya adalah siapa yang layak untuk melakukan survey langsung kelapangan karena pertimbangan percepatan  wajib menggunakan tenaga lokal yang dikenal masyarakat, mengetahui  seluk beluk kondisi wilayah kelurahan Joglo  supaya saat melakukan survey lapangan tidak ada kendalan yang bersifat non teknis seperti contoh penolakan dari RW, RT dan warga sekitar mengantisipasi semua maka tidak ada pilihan lain kecuali melibatkan pasukan  emak-emak dari unsur PKK, Dasawisma, Karang Taruna, Ibu RT, tokoh masyarakat lainnya , dan jika-pun saat di masing-masing RW tidak ada yang berminat untuk menjadi tenaga survey maka kami melakukan perekrutan dari luar  yang sudah terbiasa melakukan survey alhasil ada kolaborasi tenaga lokal dan luar wilayah Kelurahan Joglo

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun