Â
Seonggok Manusia MiskinÂ
- Mereka yang merelakan diri dijadikan alas dudukmu, sandaranmu, bahkan dijadikan umpan sekalipun
- Mereka telah merelakan diri jadi anak tangga untuk pijakan kakimu perlahan kau tapaki tangga demi tangga  tanpa kau sadari betapa beratnya menahan bebanmu yang teramat berat tapi kau tak peduli
- Mereka tak rasakan beban beratmu hanya agar engkau  sampai di puncak kemenangan
- Meski setelah duduk dikursi empuk mereka  kau campakkan
- Tak ada sedikitpun raut wajah pendendam diwajah mereka, senyuman seperti biasanya tetap mengembang walau dalam keterbatasan
- Meski lehermu kini mendadak teramat kaku untuk sekedar menoleh, apalagi singgah di gubuk reot mereka berat rasanya
- Percayalah kebencian sudah dibuang dalam kamus mereka yang sempat jadi anak tangga  untuk kakimu
- Namun bagaimanapun engkau harus segera siuman dari egomu, angkuhmu, kesombonganmu, ketidak pedulianmu atas mereka  jangan menunggu gelombang besar siap menerjang
- Bukankah bisa saja  seonggok manusia miskin nan lemah seketika dapat berubah menjelma bagai Singa yang lapar dan terlukaaaa
- Siap menanti kapan saat paling  tepat menerkam dengan penuh angkara murkaaaaa………
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!