Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi "Refleksi Perjalanan Waktu Setahun"

28 Desember 2023   07:55 Diperbarui: 28 Desember 2023   08:02 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi

Refleksi Perjalanan Waktu Setahun 

  • Waktu berkelebat melesat jauh nyaris tak terasa  
  • Waktu tak ubahnya  kilatan pedang menyambar 
  • Tak pandai gunakan ia akan menikam
  • Waktu yang menguras setitik demi setitik usia mudanya pergi menjauh
  • Sampai akhirnya sang penghancur kelezatan dunia menghampiri
  • Waktu adakah  air mata  jatuh perlahan membasahi pipi penghujung tahun
  • Adakah air mata  mengalir karena penyesalan
  • Menyesal karena lengah
  • Lengah atas titah-Mu 
  • Terjebak dalam rutinitas yang seolah menjadi madzhab dalam hidup
  • Adakah air mata penyesalan mampu mengundang ampunan-Mu 
  • Maafkan dari segala lalai atas waktu yang tersia-sia
  • Lupa kalau harus menyemai serpihan-serpihan kebaikan 
  • Di penghujung tahun 2023  kuketuk  ampunan-Mu karena kutahu bahwa pintu maaf-Mu lebih luas dari murka-Mu 
  • Berjanji pada diri   tahun depan dari segala aktifitas akan selalu berhenti di titikmimbar ketha'atan pada Mu

Cileungsi, kamis, 28 Desember 2023

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun