Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kado Istimewa bagi Partai Demokrat, Buah dari Lawatan Komunikasi Politik SBY dan Jokowi

11 Oktober 2023   07:35 Diperbarui: 11 Oktober 2023   07:48 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kado Istimewa Bagi Partai Demokrat 

"Buah Dari Lawatan Komunikasi  Politik SBY dan Jokowi"

 

Nampaknya pasca perceraian dari koalisi perubahan tidak membuat partai Demokrat larut dalam duka cita perkepanjangan, tetapi justru sebaliknya: intens melakukan  komunikasi  dengan para tokoh politik dari mulai Prabowo Subianto hingga orang nomor satu di Indonesia Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa hari lalu  Ia menerima kunjungan presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudoyono.

Pertemuan kedua tokoh tersebut membicarakan soal kualitas pemilu tahun 2024 tetapi juga pada pertemuan ini terdengar bisikan mesra tentang  kemungkinan  Demokrat masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Informasi segar tersebut dihembuskan oleh ketua DPP PDIP Said Abdullah yang mendengar sekilas kabar Partai Demokrat (PD) akan masuk ke kabinet Presiden Jokowi. (detik.news Rabu(4/10/2023)

Merespon kabar tersebut jajaran Partai Demokrat  berkilah tak ingin terlalu jauh menerima berita baik tersebut dengan menegaskan bahwa pertemuan itu hanya membahas soal politik kebangsaan dan kenegaraan bukan sebagaimana berita yang beredar.

Namun yang pasti, pertemuan kedua tokoh yang lama tidak bertemu menjadi  sejuk ditengah  gurun luas yang panas dan berdebu, berubah menjadi oase yang menyejukkan sebagai jawaban atas dahaga yang akhir-akhir ini mulai memanas. Terlebih Jokowi konon menawarkan kado istimewa buat Demokrat untuk mengisi shaf yang kosong dalam Kabinet Indonesia Maju.

Tentu saja bagi partai demokrat tawaran ini merupakan anugerah pasca bercerai  dari koalisi perubahan  berarti menguatnya tentang issue reshuffle menjadi peluang emas bagi  Partai Demokrat untuk bergabung dalam kabinet   anggaplah ini sebagai hadiah  pasca lepas dari pelukan koalisi perubahan namun menemukan yang bisa memberikan kehangatan terhadap suasana kebathinan  partai demokrat yang sempat mengalami shoc pasca ditinggal Anis

Dok. Detiknews
Dok. Detiknews

Dok. Ngopibareng.Id
Dok. Ngopibareng.Id

Tawaran Jokowi menjadi sangat wajar. Bukankah akhir-akhir ini  partai Demokrat sudah memberikan sinyal-sinyal berniat rujuk  dengan pemerintah, seperti yang pernah ditunjukkan  Fraksi Demokrat di DPR RI sudah mulai terlihat tertib.

Salah satunya  saat  rapat paripurna untuk membahas Revisi UU Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akhirnya tetap disetujui untuk direvisi dari sini kita bisa menilai bahwa demokrat sudah  mulai menurunkan tensinya sebagai partai oposisi dengan  tidak menampilkan sebagai sosok partai yang bersebrangan dengan pemerintah. Malah justru sebaliknya, seolah memberikan isarat terhadap Jokowi bahwa demokrat telah memenuhi sarat untuk bisa  bergabung dalam pemerintahan Jokowi diperkuat hasil pertemuan dua tokoh antara Jokowi dan SBY.

Jika bisikan halus itu benar-benar terwujud maka   demokrat sudah harus tahu diri maka daya kritis yang selama ini menjadi kekhasan partai Demokrat melalui ketua Umum AHY yang seringkali terdengar mengktritisi kebijakan Jokowi namun kebiasaan ini akan menjadi sirna manakala sudah berpelukan dalam kabinet Indonesia Maju meskipun tidak terlalu lama tetapi bagi Demokrat bisa mencicipi sebagai Menteri adalah merupakan anugrah tersendiri. Meski sangat singkat  tetapi kualitas rasa bisa duduk di kabinet merupakan nikmat tersendiri yang tidak bisa diungkapkan melalui kata-kata.

Semoga informasi  yang sudah terlanjur beredar ini bukan merupakan pepesan kosong  tetapi harus menjadi kenyataan meski elit Demokrat tidak mau terlalu geer karena sampai saat ini belum ada yang membenarkan100%  informasi tersebut.

Bukankah urusan  reshuffle dan penggantian seorang Menteri di kabinet sepenuhnya menjadi hak perogratif  Presiden Joko Widodo? Bahwa kemudian setelah reshuffle pilihan Jokowi jatuh kepada kader terbaik Demokrat anggap saja ini kado terindah dari Jokowi hasil  buah dari lawatan komunikasi antara SBY dan Jokowi beberapa hari yang lalu. 

Ini membuktikan bahwa silaturahmi politik itu tidak mengenal istilah gratis......Wallahu A'lamu

 

Dok. Pribad
Dok. Pribad

Rabu, 11 Oktober 2023

Kreator : Inay Thea Cileungsi- Kab. Bogor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun