Menyoal Permintaan Maaf Rocky Gerung
Atas Diksi “Bajingan” Yang Menimbulkan Kegaduhan
Menyikapi permasalahn akhir-akhir ini yang membuat heboh muncul kepermukaan menjadi viral di dunia maya menimbulkan kontoversi dikalangan netizen ah itu biasa namanya juga banyak tafsir kegenitan cara berpikir saja tidak usah terlalu dipusingkan bukankah semuanya kembali kepada masing-masing individu apakah setap permasalahan akan dijadikan sebagai persoalan besar atau kecil diibaratkan kapas atau batu kapas dalam karung yang menimpa seseorang tetap akan terasa ringan, tidak menyakitkan tetapi sebaliknya batu sekecil apapun jika menimpa wajah seseorang tentu akan menambah luka begitulah analogi bagaimana menyikapi persoalan diksi “bajingan tolol” yang dilontarkan seorang seorang Rocky Gerung untuk mengkritik pemerintahan semuanya tergantung kepada seseorang bisa menjadi besar atau kecil hanya akan menjadi rumit jika persoalan ini diracuni warna politik semakin tidak jelas untuk menemukan akar persoalannya
Begitupun Rocky mengakui selama ini kerap mengkritik Presiden Jokowi dengan tajam selama ini bahkan kritik itu dilontarkan di berbagai kesempatan baginya kalangan yang marah belakangan ini lantaran belum bisa membedakan mana kritik terhadap jabatan publik dan hinaan personal bahkan ia menegaskan selama ini tak memiliki dendam dengan Jokowi punya hubungan dekat dengan Jokowi "Saya tidak punya dendam apa-apa dengan Pak Jokowi tapi persoalannya diksi yang digunakan tidak sebagaimana lazimnya jadi ukuran baju berbeda wajar jika ada sebagian netizen yang kebakaran jenggot dengan diksi itu, apapun itu lidah memang tidak bertulang saking lenturnya seringkali kepleset jika tidak hati-hati dalam memilih dan memilah saat berbicara sulitnya untuk mengerem sesulit mengerem kendaraan jika rem nya mengalami blong akhirnya terbentur menabrak bahkan menimbulkan kerugian bagi diri dan orang lain inilah akibatnya jika hanya asik bicara tapi tidak berpikir dampaknya terlebih jika pendengarnya sangat antusias mengikuti saking antusiasnya membuat sipembicara terkadang terlena tidak sadar menyerempet wilayah rawan menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain sebab itu hati-hati jika bicara didepan public salah-salah bisa dipelintir orang lain berkaca terhadap kasus diksi Rocky Gerung yang khas, nyentrik, unik dan bahkan menggemaskan dengan logika cara berpikirnya yang rada nakal bahkan bikin gemes jika kurang cermat dalam menganalisa apa yang disampaikan bisa menimbulkan kegaduhan sebagaimana diksi “bajingan” yang menjadi viral menimbukan pro kontra menjadi sorotan tajam setelah Rocky Gerung menggunakan kata tersebut untuk mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) kata 'bajingan' dalam bahasa lisan sering digunakan untuk mengumpat dan dianggap memiliki konotasi negative yang membuat kegaduhan di masyarakat meski kita akan menemukan dibeberapa tempat kata bajingan ternyata juga digunakan profesi kusir gerobak sapi sebagai salah satu warisan kearifan lokal Indonesia yang sudah ada sejak zaman dulu profesi ini mempererat kekerabatan dan kerukunan yang diwadahi oleh paguyuban penarik gerobak sapi atau para bajingan.
Namun apapun itu makna “bajingan” yang digunaan Rocky Gerung umumnya mengandung tafsir negative wajar jika menimbulkan berbagai kontroversi tak terkecuali dari relawan Jokowi yang meradang dengan diksi itu persoalannya kini Rocky Gerung dengan gentelment sudah menyampaikan permohonan maaf atas kehilafan "Saya meminta maaf terhadap keadaan hari ini yang menyebabkan perselisihan itu berlanjut tanpa arah cenderung liar” bukankah dengan bersegera meminta maaf meskipun posisi benar termasuk tindakan mulia terlebih jika posisi salah maka kita harus segera meminta maaf dan Rocky Gerung sadar betul yang telah dilakukan membuat kegaduhan hendaknya tindakan sportif permintaan maaf seharusnya diacungi jempol bahkan dalam sebuah hadist adalah termasuk orang yang paling penyantun di antara kalianorang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasanya (HR. Al-Anshari) saya kira hadist ini hendaknya menjadi renungan bersama manakala ada orang yang minta maaf secara tulus maka sebaiknya kita dengan legowo memaafkan atas kesalahan orang lain bukankah manusia tempatnya salah dan khilaf……
Rabu, 09 Agustus 2023
Kreator Inay Tea Bogor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H