Tapi Wariskan Mata Air Untuk Anak CucuÂ
Miris sekali  saat membaca hasil Liputan6.com, Jakarta menayangkan tentang Video bocah Sekolah Dasar (SD) di pegunungan pedalaman Papua membeli jajan minum air putih yang sangat viral di media social.Â
Vidio yang hanya berdurasi 29 detik  menggambarkan seorang bocah anak SD mengenakan seragam pramuka ditangannya sedang menggenggam plastik dengan sedotan berisi air putih.
Tentu saja bagi yang tidak biasa melihat pemandangan ini mengira  bawa itu air es yang biasa anak  SD suka membeli saat istirahat tetapi yang terjadi sungguh menampar perasaan kemanusiaan sangat menyesakkan dada  saat bocah itu ditanya ternyata bukan air es sebagaimana biasa tetapi hanya air putih biasa yang dijual dengan harga 5000 rupiah/plastic. saat ditanya kenapa tidak membeli air berwarna lainnya  uangnya tidak cukup kalau untuk membeli air es lainnya tentu pikiran kita akan menerawang kalau air basa saja harganya 5000 bagaimana dengan harga air es pasti  harganya sangat mahal
Vidio yang diunggah akun Twitter @Heraloebss tersebut langsung dibanjiri komentar warganet banyak yang berkomentar sangat memprihatinkan kondisi anak di Papua , geram, emosi, dan sekaligs mempertanyakan bagaimana peran Pemerintah Daerah dalam melayani kebutuhan warganya tentang  air bersih  jangan lagi jawaban sangat  standar terkesan berlindung karena persoalan kondisi di  pegunungan wajar jika air bersih, air untuk minum menjadi barang langka, karena yang diinginkan adalah langkah nyata untuk memberikan  pelayanan terhadap warganya.
Lain di Papua lain pula di Lombok Barat Nusa Tenggara Barat di mana warga dusun Duduk Atas kembali mendapatkan pil pahit janji manis pemenuhan air bersih di musim kemarau. Sebagaimana yang dilontarkan oleh Gubernur Zulkieflimansyah di masa akhir jabatannya baru mengetahui jika di dusun tersebut menghadapi problem yang sering berulang soal kelangkaan air, terlebih saat musim kemaru tiba dan kondisi ini sudah biasa terjadi jadi jika Gubernur baru tahu sekarang kedengarannya kok rasanya  aneh sekali jadi selama ini kemana saja bapak ? Apakah tidak pernah ada bisikan mesra  dari Dinas terkait tentang kelangkaan air bersih di daerah tersebut sayang  sekali bapak  Gubernur baru mengetahui  justru saat-saat di akhir masa jabatannya sebagai gubernur sungguh terlalu tapi masih bagus  pak Gubernur  jujur mengakui atas kelalaiannya sekarang ditunggu  aksi nyatanya oleh masyarakat yang mengalami kelangkaan air bersih.
Kenapa kita harus berteriak lantang untuk memperjuangkan soal pemenuhan air bersih ingat bahwa air bersih adalah hak setiap individu maka ketercukupan akan air bersih harus dijaga dengan baik, termasuk kualitas air, dan jarak aman pada sumber mata air, dan harga yang terjangkau masyarakat, dan karena ini merupakan hak maka memperjuangkan atas  air bersih bagi warga masyarakat adalah suatu keharusan agar  ketercukupan akan air bersih mendapatkan perhatian dari Pemerintah yang harus menjamin bahwa setiap individu dapat terlayani dan bisa memanfaatkan air bersih untuk keperluan  minum, sanitasi dan kebutuhan rumah tangga lainnya seperti memasak, membersihkan rumah, mencuci pakaian, untuk pertanian, energi, dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Artinya warga masyarakat bebas memanfaatkan air untuk keperluan apapun tanpa ada gangguan, terlebih intimidasi  dari pihak manapun termasuk  perusahaan yang terkadang membuang limbah sembarangan  mencemari sumber air bersih, dan jika ini terjadi termasuk pelanggaran yang bisa diankat ke wilayah hukum.