Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pencurian yang Menampar Keras Rasa Kemanusiaan

24 Februari 2023   07:27 Diperbarui: 24 Februari 2023   07:39 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Detik News

Pencurian  Yang Menampar Keras Rasa Kemanusiaan

Adakah masih tersisa  secuil rasa sensitif sebagai manusia ketika tangan ini meng-klick update berita yang masih hangat (Hot news) sejenak mata terhenti saat ada menu suguhan bacaan  bahwa  ada seorang perempuan paruh baya yang membisu, gemetar karena tertangkap atas pencurian sebuah tas di area SPBU wilayah Kota Bogor tepatnya di Pasir Kuda Bogor Barat, Kota bogor rasanya tak sampai hati membaca  berita tentang aksi pencurian tas oleh seorang ibu dengan usia yang sudah  tidak muda lagi sekitar 50 (tahun) yang nekad melakukan pencurian karena alasan himpitan ekonomi yang menderanya kejadian bermula pada saat petugas SPBU MS bersama rekan kerjanya melayani pembeli BBM kepada para pengendara sepeda motor pada hari Rabu, 15/2/2023 dan sebelumya mereka menyimpan tas dan dompet diatas meja pelayanan SPBU, namun saat kembali tenyata tas nya hilang mereka pun bergegas ke ruangan kontrol kamera CCTV untuk melihat hal apa yang sebenarnya terjadi. "Setelah melihat rekaman CCTV, sekitar jam 07.30 WIB terekam seorang ibu-ibu yang sudah tidak muda lagi mengambil tas tersebut dan pergi meninggalkan SPBU, pada akhirnya ibu tertangkap dan laporan terlanjur sudah masuk pihak kepolisian, namun atas pertimbangan kemanusiaan dan kebaikan sang pemilik barang pada akhirnya si pelapor mencabut laporannya dan berahir dengan damai  

Dari kejadian tersebut haruskah kita langsung melahap habis tuduhan bahwa apa yang dilakukan seorang ibu adalah benar-benar sebagai pencuri ulung dengan sejenak memori kita melupakan terhadap  para maling-maling  berdasi yang merampas uang rakyat tanpa ada rasa empati sedikitpun atas nasib rakyat malah  masih bisa menginjakan kakinya dikarpet merah dengan tenang mengingat pencuri berkelas ini, rasanya tidak tega hati  untuk meng-aminkan  bahwa si Ibu adalah sebagai pencuri meskipun fakta terekam CCTV cukup jelas tidak terbantahkan namun tetap  tidak sampai hati mengalamatkan tuduhan sebagai pencuri mengingat alasan mencurinya membuat kita shock bacanya karena  semata-mata untuk  untuk membayar kontarakan yang sudah menunggak beberapan bulan dan ini batas terakhir supaya tidak diusir oleh sipemilik kontrakan pada akhirnya memutuskan untuk mengambil tas yang kebetulan ditinggalkan pemiliknya untuk bekerja melayani pembeli bensin yang sedang antri di SPBU dan pencurian ini bukan  terjadi karena by rencana dari rumah tetapi karena ada kesempatan dan keterdasakan ekonomi yang dialaminya menghilangkan akal sehat dengan langsung mengambil tas milik orang lain tanpa disadarai bahwa CCTV sedang memonitor sekirar lokasi SPBU

Peristiwa yang menimpa sang ibu menjadi tamparan keras bagi kita betapa rapuhnya hubungan social, ada  skat komunikasi pada akhirnya memunculnya sikap individualistis melahirkan ketidak pedulian terhadap nasib sesama, berat leher kita untuk sejenak menoleh kekiri,  kanan, bekang dan depan jangan-jangan  ada diantara tetangga kita yang kelaparan tidak makan seharian bukankah Islam mengajarkan bahwa "Tidak beriman seseorang apabila dirinya kenyang sementara tetangganya kelaparan" sungguh ajaran yang sangat mulia untuk menanamkan rasa saling peduli , dan pencurian karena himpitan ekonomi adalah sebuah tragedi  cukup mengagetkan adalah   sebuah pil pahit yang terpaksa harus kita telan sebagai sebuah pembelajaran .

Atas tragedi ini seorang ibu rumah tangga ketika membaca berita ini langsung   menangis, dan  benar-benar  terpukul dengan peristiwa yang sangat memprihatinkan  kita semua, sebuah pertanyaan besar  apakah Pemerintah saat ini sudah tidak lagi berpikir untuk rakyat atau sedang sibuk riuh meramaikan perpolitikan  untuk memikirkan soal siapa capres mendatang tahun 2024 padahal   tragedi  pencurian yang dilakukan oleh seorang Ibu karena himpitan ekonomi menjadi dosa sosial yang seharusnya kita semua bertanggung jawab, dan kejadian ini  sebuah tamparan keras  untuk kita semua yang dikenal sangat ramah, dan peduli namun masih banyak yang terabaikan dan untuk Pemerintah jangan hanya focus dalam memerangi kemiskinan tapi tidak mengurus orang miskin akibatnya banyak warga masyarakat yang berpikir memenuhi kebutuhan hidup secara pragmatis , instan dengan melakukan perbuatan cara-cara tidak halal.  Semoga kejadian ini menjadi bahan renungan bersama dan kita doakan si Ibu ada jalan keluar sehingga tidak jatuh kelubang yang sama. Aamiin.

Kreator adalah Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat -- Tinggal di Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi  Kabupaten Bogor - Jawa Barat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun