Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Empat Type Manusia

9 Februari 2023   06:56 Diperbarui: 9 Februari 2023   07:10 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenal Empat Type Manusia .......

Pertama

Ada orang bekerja keras, cerdas, dan ikhlas dengan mengorbankan begitu banyak harta utk menorehkan kebaikan untuk membangun kesolehan diri, keluarga, dan lingkungan melepaskan begitu saja segala yang telah dilakukan untuk ,enanamkan amal sholeh namun melupakan semua yang sudah ditanamkan tidak pernah mengenangnya kembali dengan menghapus jejak amal kebaikannya  yang sudah dituliskan  "Nisyanul hasanaat Al-Maa'diyah" melupakan amal kebaikan masa lalu, dan ini mencirikan sebagai manusia yang akan dapat mendapatkan kebahagiaan kelak

Kedua

Ada orang beramal besar tetapi selalu mengingat-ingatnya, bahkan sering menyebut-nyebutnya. cenderung  menunggu pujian atas torehan amal yang telah dilakukan berbangga diri dan kegirangan atas pujian itu rasanya rugi jika beramala smentara orang lain tidak ada yang mengetahui, Menurut Ali bin Abi Thalib, ciri-ciri orang riya terdapat dalam jiwa seseorang. 

Di antara ciri-ciri orang riya adalah malas jika seorang diri, giat jika di tengah-tengah orang banyak, tambah semangat beramal jika mendapatkan pujian, dan berkurang frekuensi amalannya jika mendapat celaan. 

Dalam Islam kita mengenal konsep riya  riya berasal dari bahasa Arab Arriyaa'u yang berarti memperlihatkan atau pamer, yaitu memperlihatkan sesuatu kepada orang lain, baik barang maupun perbuatan baik yang dilakukan, dengan maksud agar orang lain dapat melihatnya dan akhirnya memujinya.

Ketiga

Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak.  "Qillatu Amalus-Sholeh " amal yang sedikit tetapi mengklaim paling berjasa dalam setiap amal yang ditorehkan. Ini termasuk membangun sikap berbangga diri dengan mengklaim diri paling banyak berkontribusi  dalam banyak hal meski tidak sesuai dengan fakta, dan pelajaran paling  buruk dapat dijadikan cerminan dari bagaimana sikap Iblis yang merasa berjasa dengan banyaknya ibadah dan ketaatannya pada Tuhan  ingat bahwa  yang membuat  iblis besar kepala, takjub dengan kehebatan dirinya, lantas merendahkan Adam dan menyombongkan diri di hadapan Tuhan akibatnya ia menjadi makhluk yang terkutuk makhluk terburuk yang pernah diciptakan Alloh Ta'ala, serta diancam kekal di neraka selama-lamanya. Maka begitulah nasib tragis bagi orang yang tertanam dalam dirinya  merasa berjasa. Karena itu untuk menghindari sikap demikian dapat menanamkan dalam diri

  •  Kita jangan merasa telah beramal banyak.
  •  Selalulah merasa kurang dalam beramal, jangan pernah puas dengan yang sedikit.
  •  Lakukan seluruh amal kebaikan melalui cara-cara ikhlas
  • .Amalan yang kecil saja harus ikhlas, apalagi amalan yang besar.

Keempat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun