Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sentilan Jokowi Soal Branding Kota/Kabupaten

18 Januari 2023   05:50 Diperbarui: 18 Januari 2023   06:12 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sentilan Jokowi Soal Branding Kota/Kab

Ketika Jokowi mengkritisi soal branding kota/kab selama kepala Negara berkeliling di berbagai Kota/kab kok ditemukan brandingnya hampir mirip-mirip  bukankah ketika menyusun  branding itu harus disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing tentu kalau demikian akan berbeda brandingnya satu kota/kab dengan wilayah lainnya sesuai potensi yang akan diperkenalkan ke public dan kita memiliki 514 kabupaten/Kota dengan berbagai ragam potensi tentu ini akan memperkaya khasanah budaya, wisata, dan perkembangan ekonomi di masing-masing wilayah karenanya potensi itu harus tercermin  dari brand city yang ada Kota/Kab

Kritik Kepala Negara ini disampaikan saat membuka rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di Sentul International Convention Centre (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat,Selasa (17/1/2023)  apa yang disampaikan kepala Negara secara pribadi sependapat  supaya pemerintah daerah Kota/Kab dalam membuat branding city tidak asal membuat tetapi berdasarkan pertimbangan daya dukung potensi wilayah yang menjadi citra kota/Kab  ada filosofinya tidak sekedar membuat branding tapi tidak  memiliki  daya dukung terjadap pengembangan wilayah, dan brand ini  harus menjadi daya tarik terhadap  masyarakat maupun  investor (Investor attraction) sehingga  memiliki potensi  dikembangkan sebagai alternative destinasi lokal karenanya setiap daerah harus menunjukkan keunggulan masing-masing pesan penting Presiden ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah Kota/Kab. Presiden mencontohkan tentang bagaimana praktek baik soal brand di Davao Filipina adalah sebagai kota pisang maka daya dukung terhadap brand city dibuat  semua tempat adanya hanya pisang, industrinya pisang, tarian pisang, semuanya pisang sehingga masyarakat setempat atau wisatawan asing berkunjung  his mind had awakened  tentang Davao yang terbayang dalam pikirannya adalah  pisang dengan demikian Davao berhasil membuat brand mendukung  destinasi  lokal,  aneka buah pisang  , berhasil memperkenalkan tarian pisang, dan yang pasti industri buah pisang berjalan dengan baik mengarah kepada terwujudnya  supporting Davao as Banana city

Berawal dari  kritikan Kepala Negara tersebut penulis tergelitik untuk mencari information on the brand city of Bogor Regency dimana saya tinggal, dan Kab Bogor sendiri  merupakan sebuah kab. berada di Provinsi Jawa Barat, memiliki potensi daya tarik wisata di sektor alam buatan maupun budaya terlebih letaknya berada diwilayah penyangga Ibu Kota yang seringkali dijadikan pilihan untuk berlibur khusunya jelang weekend menyadari hal itu, pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggalakan promosi pariwisata Kabupaten Bogor dengan  memberikan informasi terhadap khalayak mengenai daya tarik wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Bogor, terutama di sektor pariwisata alam dan merek kabupaten Bogor yang memiliki daya jual pinjam istilah perdagangan adalah  'the city of sport and tourism', ini sangat tepat sebagai salah satu program pemerintah daerah Kab. Bogor.

 Branding The City Of Sport and Tourism Kab. Bogor  brand ini merupakan hasil kajian dari data potensi yang ada di Bumi Tegar Beriman. Branding "The City Of Sport and Tourism" didasarkan atas potensi wilayah dan prestasi yang dimiliki sebut saja  hadirnya stadion Pakansari, sirkuit sentul, wisata paralayang , ini menunjukkan potensi wisata maupun sport olahraga yang bisa dibanggakan hanya peer pemerintah daerah selanjutnya adalah bagaimana branding" the city of sport and tourism" Kab Bogor tidak terbatas menjadi  konsumsi internal Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja tetapi harus dipublikasikan secara masif  terhadap khalayak  khusunya di Kab. Bogor bukankah masyarakat juga memiliki hak yang sama untuk mengetahui program paling  sexsi di Pemerintah Daerah Kabupaten  Bogor dengan begitu  akan muncul sikap  a sense of belonging terhadap program 'the city of sport and tourism', Semoga

Kreator  adalah  Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat -- Tinggal di Cileungsi  Kabupaten Bogor-Jawa Barat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun