Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Welcome to Banjir

14 Januari 2023   08:24 Diperbarui: 14 Januari 2023   20:31 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Welcome  To Banjir

Bencana banjir seringkali tidak bisa kita duga kedatangannya,namun yang pasti akibat banjir akan mendatangkan kerugian berbagai pihak dan banjir tidak melulu menyasar wilayah kumuh dataran rendah namun juga sudah menjadi pemandangan biasa masuk ke perumahan-perumahan, tak terkecuali perumahan kawasan elit sekalipun seperti kawasan perumahan elit Green Garden Jakarta Barat karena seringnya menjadi langganan banjir  kawasan ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Jakarta Barat, lalu bagaimana dengan perumahan yang ada diwilayah lainnya termasuk Perumahan Pondok Damai di Wilayah Bogor tentu saja saat ini rasanya kita merasa kurang aman dari banjir terlebih jika terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi tentu rasa was-was akan selalu menghantui bahwa banjir akan datang, sebagai penghuni perumahan apakah tradisi banjir ini menjadi sesuatu yang biasa saja atau dimaknai sebagai musibah bagi penghuni  perumahan,

Namun sebelum menjawab penyataan tersebut saya agak tergelitik dengan sebuah tulisan besar yang ada didinding jembatan Kampung Melayu  berikut kira-kira bunyi tulisannyaa berbunyi  "Welcome to banjir" atau selamat datang banjir apakah ini penyataan yang tulus atau cara lain bentuk protes yang pasti kata tersebut memang absurd saya temukan di jembatan Kampung Melayu dan  dikolong tersebut ternyata ada komunitas sebagai penghuni kolong dari kelompok  pemulung di sekitar Kampung Melayu, Bukit Duri, dan Manggarai  setelah ditelusuri ternyata  tulisan besar itu adalah semacam ungkapan kekecewaan atau sindiran tidak langsung terhadap pemerintah daerah yang belum becus mengatasi banjir di ibu Kota Jakarta. Namun pengertian  lainnya adalah merupakan  habits experienced by humans (sudah menjadi kebiasaan) yang dituangkan dalam tulisan sebagai gambaran bagi sebagian masyarakat karena saking seringnya  menjadi langganan  banjir pada akhirnya masyarakat sudah bisa beradaptasi yang menjelma dan dipahami  layaknya sebuah  tradisi banjir yang turun temurun meski pemerintah daerah sudah mencari berbagai solusi tetap saja banjir selalu menghampiri.

Sejatinya tradisi banjir ini tidak hanya menimpa ibu  Kota Jakarta saja namun  juga merambah wilayah Bogor tidak  terkecuali perumahan salah satunya Pondok Damai Cileungsi yang dahulu tidak pernah banjir kini sering terjadi  banjir sebagaimana pada  hari Jum'at, 13 Januari 2023  sore hari Perumahan Pondok Dami sebagian banjir akibat dari intensitas derasnya hujan yang lumayan, tapi  apakah kemudian banjir diperumahan akan juga dimaknai sebagai  tradisi turun temurun pada  akhirnya penghuni perumuhan harus mencontoh sikap adaptasi masyarakat kelurahan Kebon Baru terhadap banjir yang menimpa? jawabannya tentu saja tidak , karena itu hanya bentuk alasan lain  dari sikap  skeptis warga dalam menangani  persoalan  banjir yang kerap menghantui mereka   karena itu tidak boleh berpangku tangan  harus ada langkah konkrit yang bisa dilakukan dengan  mencari akar persoalan mengapa terjadi banjir di Perumahan? 

Petama kita berangkat dari persoalan kondisi rill  infrastruktur  lingkungan permukiman  perlu menjadi identifikasi  bersama untuk mencegah terjadinya banjir misalkan bagaimana dengan saluran  apakah terjadi penyumbatan , penumpukan sampah  , menyempitnya aliran sungai ini perlu dilihat apakah penyempitan saluran itu karena ulah manusia atau sebab lain. tidak bisa dipungkiri fakta lapangan menunujukkan  bahwa dapat di temukan beberapa  fasos fasum yang beralih fungsi menjadi tempat usaha pada akhirnya akan berakibat terhadap penyumbatan saluran , terjadi penyempitan saluran yang ujung-ujungnya  kembali kepada kesadaran manusianya yang belum memilik kepekaan terhadap lingkungan permukiman

Sebab lain banjir masuk perumahan karena drainase  yang buruk juga menjadi alasan utama sebuah perumahan kebanjiran. Sistem drainase buruk itu dapat ditandai dengan saluran  yang kecil dan akibat tertimbun banyak sampah, dan kita ketahui bahwa prinsip utama drainase adalah bagaimana mengurangi debit air. Karena itu, jika drainasenya buruk maka bencana banjir akan mudah masuk di area perumahan.

Celakanya, jika intensitas hujan sering dan cukup lama air tersebut bukan tidak mungkin  masuk ke dalam rumah penghuni, lalu bagaimana dengan sampah? Karena ini juga menjadi penyebab banjir point ini kedengarannya sangat klasik  dari zaman beheula sampai zaman kiwari masih sering disampaikan bahwa membuang sampah sembarangan akan berdampak terhadap banjir.

Meskipun klasik ternyata sampah menjadi penyebab terjadinya banjir kalaulah ini juga akibat ulah manusia maka harus ada perubahan pola pikir dan prilaku manusia  secara kolektif, meski kita akui bahwa  merubah habit manusia  bukan perkara gampang membutuhkan waktu lama namun yakinlah bahwa dengan  kesadaran kolektif menjaga lingkungan permukiman maka akan menjadi jaminan saluran akan bersih, alirannya lancar, sehingga dapat meredam terjadinya potensi banjir pada akhirnya akan memberikan rasa nyaman, tenang, dan tentram bagi warga masyarakat khususnya warga perumahan pondok damai Cileungsi Bogor jadi jangan latah  mengatakan  welcome to banjir tetapi seharusnya yang kita katakan adalah  Goodbye to flooding.....

Kreator  adalah  Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat -- Tinggal di Cileungsi  Kabupaten Bogor-Jawa Barat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun