Seorang Seno dan Istri Manusia Biasa
Prilaku Luar Biasa
Ketika bertugas sebagai Tenaga Ahli Komunikasi program kotaku di Provisi Kalimantan Barat dimana salah satu tugasnya adalah mencermati praktek baik di masyarakat wilayah dampingan tentunya dengan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi sebagai persyaratan bahwa kegiatan tersebut layak masuk kriteria sebagai best praktice untuk diangkat dalam tulisan praktek baik dan di upload ke website Pusat sebagai bahan pelajaran bagi wilayah lainnya karena program yang saya gawangi mencakup di seluruh Provinsi bisa dibayangkan kalau hasil praktek baik itu dibaca oleh ribuan manusia tentunya akan menjadi investasi kebaikan itulah kira-kira yang menyemangati saya pada saat itu untuk selalu meminta kepada tim lapangan agar memotret hal-hal yang dianggap positif sebagai bahan pembelajaran bersama serta memiliki daya ungkit untuk perubahan
Tidak lama kemudian hape saya berdering ada kawan  memberitahukan bahwa di Skala Kawasan Parit Nanas ada suami istri yang setiap pagi selalu membersihkan skala kawasan tanpa dibayar tentu saja saya tidak langsung percaya begitu saja sebelum melihat faktanya maka keesokan harinya saya pagi-pagi berkunjung ke skala kawasan parit nanas dengan jarak sekitar 7 kilo dari kantor dan cukup mengharukan saya apa yang diceritakan kawan saya bahwa ada suami sitri yang selalu membersihkan kawasan parit nanas selepas sholat subuh tentu saja langsung saya dekati ngajak ngobrol dan didapatkan sebuah jawaban yang sangat menyentuh hati saya bahwa " saya sebagai tetanga paling dekat dengan lokasi destinasi baru kawasan parit nanas rasanya malu jika ada pengunjung kita suguhi dengan banyak sampah yang berserakan dimana-mana karena itu untuk menjaga rasa malu itu saya insiatif dengan sitri untuk menyapu setiap pagi supaya besrsih dan pengunjung juga nyaman
Dapat kta bayangkan seorang seno dan istri dari warga biasa mampu menggadaikan tenaganya untuk kepentingan umum dan dilakukan ketika yang lain masih menikmati empuknya kasur, hangatnya selimut serta dinginnya udara pagi subuh  justru Seno dan istrinya mewakafkan dirinya dengan menghilangkan rasa malas membersihkan jalan promenade di gang Takari Kelurahan  Siantan Hulu, taman parit nanas meski tidak dibayar, itulah uniknya engkau berdua
Mesti terkadang selesai menyapu ada saja pengujung disiang harinya  melempar sampah dari tempat duduk serambi taman tentu dengan pakain yang necis  namun kadang  bertentangan dengan prilaku mereka yang membuang sampah sembarangan, tapi sebaliknya wajah lusuh seorang Seno dan istri tampil apa adanya dengan prilaku yang terpuji rela menyapu taman secara rutin seiring sampah berserakan karena ulah pengunjung yang kurang disiplin padahal sama sekali apa yang dilakukan Seno tidak ada yang memerintahkan apalagi dibayar per-bulan,  suami istri  itu melakukan karena malu , malu dan malu menjadi warga terdekat tapi tidak merawat
Inilah yang disebut "Al-haal afsohu bil Maqool" Â bahwa perilaku itu lebih utama dari sekedar hanya berbicara sepertinya Seno sudah mengawali untuk berbuat tinimbang banyak cakap, engkau Seorang warga biasa yang mengerjakan sesuatu yang luar biasa bukan orang besar yang mengerjakan hal-hal kecil.....
Teruntuk sahabat saya Seno dan Istri tidak usah bersedih jika di dunia tidak ada yang menghargai kebaikan yang engkau torehkan,karena penghuni langit ada yg mengapresiasinya. Semangat selalu rutin membersihkan lingkungan setiap hari meski tidak ada orang yang menolehnya. Â Kado tuisan saya buat pak Seno dan Istri di Pontianak Kalimantan Barat
Kreator  adalah  Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat -- Tinggal di Cileungsi  Kabupaten Bogor-Jawa Barat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H