Mohon tunggu...
Ina Tiara
Ina Tiara Mohon Tunggu... -

Owner of Vecrol Handycrafts. \r\n\r\nVecrol Handycrafts adalah produsen barang-barang handmade ASLI INDONESIA seperti sandal unik, sandal karakter, sandal rajut, tas rajut dan barang-barang handmade lain yang unik, lucu dan apik.\r\n\r\n| http://www.facebook.com/inatiara | inatiara.blogspot.com | vecrol.blogspot.com | vecrolbag.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

:: TAS HASIL PRODUKSI INDONESIA SEJAJAR DENGAN BRAND TERKENAL LUAR NEGERI ::

18 September 2012   04:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:18 2602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak banyak dari srikandi Indonesia yang sukses membangun bisnisnya dari nol. Delia Murwihartini adalah salah satu pengusaha wanita sukses Indonesia. Wanita cantik yang menyandang gelar sarjana komunikasi dari Universitas Gadjah Mada ini memilih tak menggunakan ijazahnya untuk mencari pekerjaan. Pada tahun 1989 selepas menyelesaikan kuliahnya, Delia justru mengambil kursus menjahit. Berbekal ilmu yang ia dapat dari kursus menjahit tersebut Delia memproduksi tas dan menjajakannya door to door. Tas yang diproduksi Delia adalah tas yang berasal dari rotan dan berbagai macam bahan alami lainnya. Sejak awal Delia memang membidik pasar internasional sehingga daerah Sosrowijayan menjadi pilihannya untuk menjajakan tas hasil produksinya. Sosrowijayan adalah nama salah satu jalan di kawasan Malioboro Yogyakarta. Selain menjajakan tas secara door to door, Delia juga menitipkan tas hasil produksinya dan brosur di pusat informasi turis luar negeri yang juga ada kawasan Malioboro. Delia adalah wanita yang tak kenal putus asa dan terus gigih berusaha. Gayung pun bersambut. Tak ayal setelah selama satu tahun setelah Delia menjajakan produksinya akhirnya ada seorang buyer dari Swedia yang berniat membeli produknya (1990). Pesanan pertama dari buyer asal Swedia ini harus Delia penuhi dalam waktu satu bulan. Jumlah pesanan yang banyak dan keterbatasan waktu serta modal tak membuat Delia mundur.  Masalah adalah sesuatu hal yang harus diselesaikan. Masalah harus dihadapi dengan senyuman dan optimis. Masalah pasti akan selesai jika ada usaha untuk menyelesaikannya. Begitupun dengan "masalah" yang datang akibat pesanan dari buyer Swedia tersebut. Modal yang dimiliki Delia terbatas. Kredit yang diajukan kepada Bank tak kunjung cair. Namun Delia tak kehilangan akal. Delia berusaha melobi kepada toko penjual bahan agar diberi tempo pembayaran. Delia meminta kepada supplier agar dapat membayar setelah uang pesanan dari buyer diterima oleh nya. Pesanan buyer pun dikirim tepat pada waktunya. Pada tahun 1995, Delia bertemu lagi dengan buyer yang berasal dari Amerika. Buyer dari Amerika ini adalah buyer yang juga telah memiliki brand bernama Elliot Lucca. Elliot Lucca adalah salah satu brand tas kenamaan di Amerika. Delia akhirnya bekerja sama denganbuyer barunya ini. Nama The Sack adalah nama yang dipilih untuk tas rajut yang diproduksi Delia. Hak paten produk ini memang tak dimiliki oleh Delia. Delia bertugas memproduksi dan mendistribusikan produk sedangkan buyer -nya ini bertugas untuk memasarkan.  Walau hak paten tak dimiliki oleh Delia namun hal ini tak menjadi masalah bagi Delia. Menurut Delia, sebuah produk yang dapat dipasarkan di pasar internasional harus dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang kompeten di bidang tersebut. Dan sekarang The Sack adalah salah satu produk yang sudah membumi di dunia fashion internasional.

Pada tahun 1998, Delia membuat sebuah produk tas rajut lagi. Tas rajut yang diberi nama "DOWA" ini tak lagi pure rajut namun menggunakan bahan lain (kulit misalnya) sebagai variasi. Kata Dowa berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya doa. Harapannya Delia adalah DOWA dapat terus memberi manfaat dan kebaikan sesama. Doa Delia setidaknya memang sudah terkabul. Sejak tahun 1989, Delia yang awalnya hanya mempunyai karyawan sebanyak lima orang dengan hasil produksi sebanyak 60-70 pcs perbulan sekarang sudah memiliki 300 karyawan dengan 3000 pengrajin di desa. Dalam satu bulan PT. Rumindo Pratama sudah memproduksi sebanyak 3000-5000 pcs. PT. Rumindo Pratama adalah nama perusahaan milik Delia yang berlokasi di Jalan Parangtritis km. 4 Yogyakarta. Disinilah berbagai macam tas cantik dengan berbagai macam model di produksi. Tas-tas cantik ini kemudian didistribusikan ke berbagai negara. Brand luar negeri terkenal seperti Russel and Marry, Elda Varney pun menjual tas hasil produksi PT. Rumindi Pratama ini. Delia kini memiliki show room di Jalan Godean km. 7 Yogyakarta. Di showroom ini tak hanya DOWA saja yang didisplay namun juga beberapa item dari The Sak. [http://vecrolbag.blogspot.com/ ]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun