Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyesalan Abadi

4 Agustus 2024   11:19 Diperbarui: 4 Agustus 2024   11:23 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7444845/apakah-siksa-kubur-terus-berlangsung-hingga-kiamat-ini-penjelasannya

Aku teringat akan semua nasihat yang pernah kuterima: dari orang tua, guru, dan orang-orang bijak yang pernah kutemui. Mereka sering mengingatkanku untuk menjalani hidup dengan kebaikan dan kebijaksanaan, untuk selalu ingat pada Tuhan dan akhirat. Tetapi aku mengabaikan semua itu, menganggapnya hanya sebagai kata-kata kosong yang tak relevan dengan kehidupan modern. Kini, kata-kata mereka bergema di telingaku, menyayat hatiku karena aku tahu mereka benar.

Di alam barzah ini, aku hanya bisa berdoa agar Tuhan mengampuni dosa-dosaku. Aku memohon ampun dengan segenap jiwa, berharap ada sedikit pengampunan untuk diriku yang hina. Aku menyesali semua tindakan buruk yang kulakukan, semua kesenangan semu yang kukejar. Dunia hanya tipuan yang membuatku terlena, dan kini aku membayar mahal untuk itu.

Di tengah penyesalan ini, aku mencoba mencari secercah harapan. Mungkin, dengan penyesalan yang mendalam ini, aku bisa mendapatkan sedikit pengampunan. Tetapi, seberapa dalam pun penyesalanku, dosa-dosa yang telah kulakukan tetap nyata dan tak bisa dihapus. Aku hanya bisa berharap agar ada kesempatan bagi jiwa-jiwa yang menyesal untuk mendapatkan pengampunan di hari kebangkitan nanti.

Namun, sampai saat itu tiba, aku harus menjalani siksaan dan penyesalan ini. Di alam barzah ini, aku belajar bahwa segala sesuatu di dunia hanyalah sementara, dan hanya amal kebaikan yang akan menemani kita di akhirat. Aku berharap mereka yang masih hidup dapat belajar dari kesalahanku, agar mereka tidak terjebak dalam tipuan dunia seperti diriku. Aku menyesal, tapi penyesalan ini hanyalah sebuah luka yang tak bisa diobati, sebuah perjalanan yang tak bisa diulang kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun