Tahun demi tahun berlalu, dan Rina tumbuh menjadi gadis yang pendiam dan tertutup. Kehilangan dan penderitaan yang ia alami meninggalkan luka yang dalam. Meski beberapa orang mencoba mendekatinya dan memberikan dukungan, Rina tetap tenggelam dalam kesendiriannya. Kesehatannya juga menurun akibat gizi buruk dan stres yang tak kunjung reda.
Pada suatu malam yang sunyi, Rina merasa sakit yang luar biasa di dadanya. Ia terjatuh di lantai kamarnya, sendirian dalam kegelapan. Tanpa seorang pun yang tahu, tanpa ada yang bisa menolong, ia mengembuskan napas terakhirnya. Di dalam pikirannya, hanya ada kenangan tentang kakaknya, yang dulu selalu ada di sisinya.
Pagi harinya, ketika petugas panti asuhan menemukan tubuh Rina yang tak bernyawa, mereka hanya bisa meratapi nasib malang gadis itu. Kehidupan yang keras dan kejam telah merenggut dua jiwa muda yang seharusnya masih bisa menikmati kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H