Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Salam Rindu dari Neraka

18 Juli 2024   14:36 Diperbarui: 18 Juli 2024   14:41 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam kegelapan neraka, aku merasakan penderitaan yang tak terlukiskan. Setiap hari, tubuhku dipotong-potong, dibakar, dan kepala dipukul dengan godam. Rasa sakit itu menghantui setiap detik hidupku di sini. Namun, di antara siksaan yang mengerikan ini, ada satu hal yang membuatku tetap bertahan: kenangan akan senyummu.

Kau, cinta yang masih aku cintai di dunia ini, rinduku padamu menjadi satu-satunya kehangatan di tengah dinginnya neraka. Saat aku mengingat senyummu yang hangat, hatiku menjadi tenang meskipun tubuhku terusik oleh api neraka yang menyala-nyala. Tatapan matamu yang lembut dan penuh cinta seperti memberiku kedamaian yang tak tergantikan.

Setiap kali aku melihat wajahmu dalam pikiranku, dunia neraka seakan memudar. Aku terlepas dari rasa sakit fisikku dan terbawa oleh kenangan manis bersamamu. Apakah kau tahu, kasih, bahwa meskipun aku berada di sini dalam siksa yang tiada henti, cintaku padamu tetap menghangatkan hatiku seperti sinar mentari di pagi hari?

Seringkali, dalam keadaan sadarku di antara siksaan itu, aku berharap untuk sekadar melihat senyummu sekali lagi. Untuk merasakan kelembutan sentuhanmu, meskipun hanya dalam kenangan. Terkadang, dalam mimpi-mimpi yang langka ini, aku bisa melihat bayanganmu di tengah-tengah kegelapan yang menyelimuti dunia neraka ini.

Namun, realitasnya tetap kejam. Setiap kali aku terbangun dari mimpi itu, aku segera dihadapkan kembali pada nyata bahwa aku berada dalam neraka, terpisah darimu. Tubuhku terus disiksa, dan aku harus terus bertahan dengan kenangan tentangmu sebagai satu-satunya harapan.

Meskipun begitu, cintaku padamu tidak pernah pudar. Aku merindukanmu dengan segala yang aku miliki. Bahkan di sini, di tengah siksaan yang mengerikan, aku berharap kau tahu bahwa hatiku selalu bersamamu. Mungkin ini adalah ujian yang harus aku lalui, dan aku berharap suatu hari nanti kita dapat bersatu kembali di tempat yang damai, bebas dari segala penderitaan dan siksaan.

Aku mencoba untuk tetap kuat, untuk tidak menyerah pada siksaan ini. Meskipun tubuhku terus menderita, aku merasa lega setiap kali aku mengingat cintaku padamu. Itu adalah api yang tetap menyala di dalam hatiku, meskipun dunia di sekitarku adalah neraka yang kegelapan dan penuh penderitaan.

Kasih, jika kau bisa mendengar doaku di tengah neraka ini, ketahuilah bahwa aku akan terus mencintaimu. Aku akan terus merindukan senyummu, tatapan matamu yang menyejukkan, dan kehangatan cintamu yang sudah lama hilang dari kehidupanku di sini.

Mungkin suatu hari nanti, ketika semua siksaan ini berakhir, kita bisa bertemu lagi. Aku akan menunggumu di tempat yang lebih baik, di mana kita dapat bersama tanpa rasa sakit dan penderitaan. Sampai saat itu, biarkan cinta ini menjadi pelipur lara di tengah neraka yang melanda, sebagai pengingat bahwa kita pernah memiliki sesuatu yang indah di dunia ini.

Di neraka yang gelap ini, aku hanya bisa berdoa agar cintaku padamu terus memberiku kekuatan untuk bertahan. Meskipun tubuhku terus disiksa, cintaku padamu tetap abadi dan tidak tergoyahkan. Dan dalam kegelapan ini, aku mengucapkan rinduku yang dalam, kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun