Bendan Duwur (3/8) -- Sudah lebih dari setahun Indonesia dilanda wabah virus COVID-19. Hingga hari ini, tercatat sekitar 3,46 juta kasus positif COVID-19 di Indonesia. Untuk menekan angka tersebut, banyak upaya telah dilakukan salah satunya yaitu dengan menghadirkan program vaksinasi COVID-19.
Meskipun begitu, stigma yang menempel dengan program ini masih cukup tebal. Hal ini dibuktikan dengan jumlah populasi warga yang sudah divaksinasi belum mencapai target (24,49% per 1 Agustus 2021). Selain itu, berdasarkan penggalian data yang dilakukan di RT01/RW07 Kelurahan Bendan Duwur, rupanya banyak yang masih meragukan keamanan dan efektivitas vaksin, serta belum sepenuhnya memahami registrasi program vaksinasi.
Berangkat dari permasalahan tersebut, seorang mahasiswi Undip terdorong untuk memberikan edukasi seputar vaksinasi COVID-19 demi mematahkan stigma yang beredar khususnya mengenai keamanan dan efektivitas vaksin sehingga warga tertarik untuk melakukan vaksinasi. Edukasi dilakukan di RT01/RW07 Kelurahan Bendan Duwur pada tanggal 31 Juli 2021 secara door-to-door dimana mahasiswi tersebut juga membagikan sebuah booklet berisikan informasi seputar vaksinasi.
Selain itu, tidak hanya mengenai vaksinasi, penggalian data yang telah dilakukan sebelumnya juga menguak fakta bahwa banyak warga merasa "lelah" akan kondisi seperti ini. Pandemi telah banyak membatasi interaksi sosial yang mengakibatkan kurangnya dukungan terhadap sesama.Â
Oleh karena itu, dilakukan juga upaya dalam mendorong warga untuk saling membersamai melalui edukasi dukungan sosial berbasis Dukungan Psikologis Awal (DPA). DPA adalah sebuah pendekatan dalam memberikan dukungan sosial yang fokus pada tiga prinsip yaitu lihat, dengar, dan hubungkan. Karena pada akhirnya, diri masing-masing dan orang-orang terdekat adalah pilihan terbaik untuk menjadi kuat sekaligus tenang.
Edukasi dukungan sosial juga dilakukan secara door-to-door pada tanggal 31 Juli 2021 di RT01/RW07 Kelurahan Bendan Duwur, juga dibagikan booklet yang berisikan informasi seputar dukungan sosial berbasis DPA. Harapannya, kedua program ini bisa membekali masyarakat dalam melawan Corona juga dampaknya.
Penulis: Inas Shafira Prasasty
Dosen Pembimbing: Muhammad Zulfa Alfaruqy, S. Psi., M. A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H