Mohon tunggu...
Ina Sitepu
Ina Sitepu Mohon Tunggu... -

“Write to be understood, speak to be heard, read to grow...” Lawrence Clark Powell

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diam

10 November 2011   19:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:49 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

google.com

Karena segala sesuatunya berawal dari kamu dan harus kuakhiri juga dengan kamu

Diamlah dalam seribu bahasa

Agar kita tak pernah mengerti kata-kata yang singgah dikepala kita

Yang tersekat dikerongkongan dan tak menembus bibir kita

Sehingga detik ini, dalam putaran waktu yang galau kita tetap membisu

Diam dan terus hening, seperti malam-malam yang sudah-sudah

Dan kita pun nyaris basi dalam liur yang tak pernah mendarat keluar

Sudahlah kita terlalu penat, dalam rangkaian putaran waktu yang tersendat

Kita sudah terlalu letih untuk mengulang satu episode perasaan lagi

Karena Empunya cinta, sudah bosan melihat kediaman tanpa makna

tanpa suara, tanpa hati yang bercerita, tanpa riak jiwa yang bercinta…..diamlah…..karena tak penting lagi kita bicara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun